UGM kembali menuai prestasi. Kali ini giliran Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa yang banjir penghargaan. Tidak tanggung-tanggung, masa orientasi yang diinisiasi UGM bersama mahasiswa tersebut menyabet tujuh penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (LEPRID). Penghargaan diberikan langsung oleh direktur LEPRID, Paulus Pangka, S.H. pada acara Malam Apresiasi Palapa, Selasa (22/11) malam di PKKH UGM.
Direktur LEPRID memberikan tujuh piala dan piagam penghargaan kepada Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi, M.P., perwakilan dari Task Force, dan panitia. Tujuh penghargaan yang dimenangkan PPSMB UGM yakni Formasi Kepulauan Indonesia Terbesar, Formasi Bendera Merah Putih Terbesar, Formasi Indonesia Raya Terbesar, Lambang Garuda Pancasila Terbesar, Formasi Logo ASEAN Terbesar, Formasi Logo PBB Terbesar, dan Logo Piksel, Caping, dan Pompom Terbanyak. Seluruh penghargaan tersebut diperoleh UGM atas kesuksesan PPSMB yang dilakukan UGM pada tahun 2016. Ini merupakan keberhasilan yang kedua PPSMB UGM mendapat penghargaan dari LEPRID. Sebelumnya, UGM mendapat prestasi atas Formasi Logo ASEAN Terbesar pada tahun 2015.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Senawi, mengaku bangga atas penghargaan yang diberikan kepada PPSMB Palapa. Senawi juga mengapresiasi kerja keras seluruh panitia yang berpartisipasi hingga kegiatan PPSMB Palapa berjalan lancar. Menurut Senawi apa yang dilakukan UGM telah menjadi inspirasi perguruan tinggi lain.
“UGM seperti menara yang penuh manfaat, sehingga menjadi rujukan berbagai perguruan tinggi di tanah air,” ujar Senawi.
Senawi menambahkan formasi yang dibentuk mencerminkan kecerdasan mahasiswa UGM. Dengan waktu gladi bersih yang kurang dari sehari, seluruh formasi berhasil dibentuk meski dengan latihan yang terbatas. “Tidak hanya satu formasi, tetapi lima formasi sekaligus yang membuat semua yang melihatnya berdecak kagum,” ujar Senawi.
Paulus mewakili LEPRID mengatakan bahwa formasi yang dibuat UGM ini tidak hanya sebuah selebrasi, tetapi juga memiliki makna-makna yang ingin disampaikan. Formasi-formasi yang dibentuk tidak hanya mengedukasi mahasiswa baru tetapi juga masyarakat umum. Paulus mencontohkan bagaimana formasi bendera merah putih yang dibentuk tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk mencintai bangsa tetapi juga masyarakat pun turut diedukasi untuk mencintai bangsanya. Begitu pula formasi kepulauan yang dibentuk, mengajarkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam perbedaan yang menjadi satu dalam persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Seluruh logo yang dibentuk memiliki arti dan maksud yang dapat mengedukasi masyarakat,” jelas Paulus.
Paulus menambahkan rasa kagumnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk membuat PPSMB luar biasa dan penuh edukasi. Menurut Paulus, tidak mudah untuk mengelola begitu banyak mahasiswa untuk membuat suatu formasi yang begitu rumit dan tetap menonjolkan nilai-nilai edukasi. “UGM menjadi trend center bagi universitas-universitas lain bagaimana membuat masa orientasi yang tidak mengadung unsur kekerasan dan mengedukasi,” tegasnya. (Humas UGM/Catur)