Konferensi internasional 10th Global Regional Centres of Expertise on Education for Suistainable Development (RCE on ESD) resmi ditutup, Jumat (25/11). Setelah berlangsung sejak 23-25 November 2016 di Yogyakarta, RCE resmi ditutup oleh Senior Research Fellow UNU-IAS, Prof. Mario Tabucanon.
Prof. Mario saat melakukan penutupan konferensi menyampaikan rasa senangnya atas terselenggaranya RCE. Mario mengungkapkan bahwa dengan adanya konferensi ini, ikatan para anggota yang tergabung dalam RCE dapat terus menguat.
“Tahun 2005 kita hanya ada tujuh negara dan saat ini terus berkembang. Hal itu dikarenakan para anggota memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberdayakan komunitas untuk masyarakat berkelanjutan,” ujar Prof. Mario.
Sebelum secara resmi menutup konferensi, Prof. Mario mewakili RCE mengucapkan terima kasih sebanyak-banyak pada UGM selaku tuan rumah konferensi atas kerja kerasnya sehingga acara dapat berjalan lancara dan sukses.
“Kami sangat menghargai kolaborasi seluruh pihak tuan rumah dan internasional atas suksesnya RCE tahun ini. RCE bukan hanya penting bagi regional tertentu saja tetapi juga bagi dunia internasional,” tutup Prof. Mario.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya konferensi tahun ini. Menurut Suratman, konferensi ini begitu penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Mari jaga bumi, mari jaga hidup, untuk generasi penerus yang lebih baik,” ujar Suratman.
RCE sendiri adalah jaringan regional lembaga dan individu yang berkomitmen untuk menggunakan pendidikan dan pembelajaran sebagai alat untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Peserta konferensi ini merupakan stakeholder dari berbagai kota, masyarakat, pemerintah, industri, LSM, organisasi internasional, dan akademisi dari seluruh dunia. Mereka hadir untuk mendiskusikan, membahas dan meluncurkan strategi serta kegiatan yang memperkuat peran mendasar bahwa pendidikan berperan penting dalam mencapai masa depan berkelanjutan di seluruh dunia. Konferensi ini mencoba merefleksikan keberhasilan, tantangan dan komitmen gerakan RCE menuju masa depan berkelanjutan.
Sesuai dengan agenda perkembangan dan pendidikan tahun 2015 lalu, RCE berkomitmen untuk mempercepat dan menghasilkan ESD dengan menerapkan Global Action Programme (GAP) on ESD. Melalui kegiatan ini diharapkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan salah satu agenda dari PBB dapat terealisasi. RCE diharapkan dapat menjadi wadah yang baik untuk menerjemahkan kebijakan pembangunan global berkelanjutan dan merealisasikannya dalam tindakan nyata, baik di tingkat global, regional dan lokal.
RCE juga memiliki tujuan untuk mengidentifikasi komitmen nyata dari masyarakat RCE untuk pelaksanaan yang efektif dari GAP pada ESD dan SDGs. Konferensi ini juga ingin merumuskan solusi praktis dari berbagai tantangan sehari-hari, melibatkan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu, RCE juga menunjukkan kontribusi multistakeholder dalam mempromosikan, menerapkan dan berorientasi berpikir global untuk membentuk masa depan bersama. (Humas UGM/Catur;foto: Donnie)