Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) kembalil menggelar operasi katarak gratis. Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY dan Bank BRI, kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis dilaksanakan pada Sabtu (26/11) lalu di RS UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan jumlah penderita katarak di DIY. “Ada sekitar 56 orang pasien yang dilakukan operasi,” kata Direktur Utama RS UGM, Prof. Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM., dalam keterangan media yang yang dikirim Selasa, (29/11).
Arif Faisal menambahkan RS UGM sudah beberapa kali bekerjasama dengan Tim PERDAMI melaksanakan operasi katarak gratis, dengan menyediakan fasilitas sepenuhnya untuk mendukung kegiatan ini, “Kerja sama kali ini dilaksanakan bersama dengan dukungan Bank BRI,” ujar Prof Arif dalam sambutannya.
Pimpinan Kanwil Bank BRI Yogyakarta, Andik Eko Putro, menyampaikan bahwa dukungan Bank BRI dalam kegiatan sosial kali ini sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosial pada masyarakat. “Operasi katarak ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT BRI Ke-121 sebagai komitmen dan tanggung jawab sosial Bank BRI pada masyarakat Jogja khususnya,” kata Andik.
Anggota Perdami DIY, Prof. Dr. Suhardjo SU, SpM(K), menyampaikan penyakit mata katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah satu penyebab kebutaan terbesar Indonesia maupun di dunia. Berdasarkan Riskesdas 2013, perkiraan insiden katarak adalah 0,1% per tahun atau setiap tahun diantara 1.000 orang terdapat seorang penderita baru katarak. “Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun,” katanya.
Meski demikian, kata Suhardjo, penyebab kebutaan tertinggi selain katarak adalah glukoma, retinopati diabetik, mata minus, dan kebutaan kornea. Adapun khusus penyakit katarak dapat disembuhkan lewat operasi. “Lewat operasi katarak, pasien diharapkan bisa melihat kembali dengan baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)