Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian dengan National Institute of Forest Science (NIFoS) Republik Korea. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh pimpinan dari kedua institusi, Senin (28/11) di Gedung Pusat UGM.
Area kerja sama yang dijalin oleh kedua institusi ini diantaranya meliputi kegiatan riset bersama, pertukaran anggota fakultas, partisipasi dalam seminar dan pertemuan akademik, pertukaran informasi, serta berbagai kerja sama lain terkait bidang kehutanan yang akan ditentukan dengan kesepakatan bersama.
Sebagai institusi riset nasional yang berada di bawah Dinas Kehutanan Korea, NIFoS menjadi penggerak kegiatan riset dan pengembangan ilmu kehutanan di Korea dengan tujuan untuk membangun dan melakukan diseminasi ilmu dan teknologi kehutanan demi kesejahteraan warga, lingkungan yang sehat, serta memacu pertumbuhan yang ramah lingkungan.
Sesuai dengan bidang yang menjadi area keahlian dari NIFoS, ilmu kehutanan memang menjadi fokus utama dalam kolaborasi ini. Secara lebih khusus, kerja sama ini akan terkonsentrasi pada area yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan ekosistem hutan, kesehatan hutan, bencana kehutanan, bioteknologi kehutanan, silvikultura, konservasi hutan, pariwisata hijau, produk-produk kehutanan, serta berbagai area lain, termasuk terkait isu perubahan iklim.
“Bagi kami, penting sekali kerja sama untuk menghadapi perubahan iklim. Seperti pesan yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, semoga kita bisa bekerja bersama menangani hal ini,” ujar Presiden NIFoS, Sung Hyun Nam, Ph.D.
Dalam kesempatan ini, Sung menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh UGM dalam pembicaraan yang telah dilangsungkan sebelumnya. Ia juga menyatakan keinginan untuk dapat segera menindaklanjuti kerja sama dengan UGM yang akan memberikan manfaat tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat luas.
“Saya ucapkan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah terlibat. Semoga penandatanganan MoU ini dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Senada dengan hal ini, apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. Ia pun berharap agar kolaborasi ini tidak hanya membawa dampak terhadap pengembangan keilmuan, tapi juga terhadap relasi diantara kedua institusi serta relasi antara Indonesia dan Korea.
“Dari segi budaya, Yogyakarta sebenarnya memiliki beberapa kemiripan dengan Korea. Saya harap kita juga dapat membangun hubungan pertemanan yang baik melalui kerja sama yang saling menguntungkan ini,” ujarnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)