Konser Jazz Kampus terbesar di Indonesia, Economic Jazz, kembali diadakan untuk yang ke-22, Sabtu (3/11) di Grha Sabha Pramana UGM. Dalam penyelenggaraan tahun ini, Economic Jazz menghadirkan sederet musisi nasional dan internasional, yaitu Maliq & D’Essentials, Raisa, Michael Paulo, serta pemenang 2 Grammy Award, Peabo Bryson.
Konser jazz di kampus UGM yang pertama kali diselenggarakan pada 16 November 1987 ini senantiasa menghadirkan musisi ternama dan menyuguhkan sajian musik berkualitas. Namun, pada tahun ini, panitia Economic Jazz menyiapkan sesuatu yang berbeda bagi penonton.
“Tahun ini kami menawarkan suasana konser yang berbeda. Jika sebelumnya selalu menghadirkan para instrumentalis jazz, maka kali ini yang kami undang adalah seorang vokalis beraliran R&B dan soul kelas dunia, yakni Peabo Bryson, yang kami terbangkan dari kediamannya di Atlanta, Amerika Serikat,” ujar dosen FEB UGM sekaligus promotor konser ini, A. Tony Prasetiantono.
Konser ini dibuka dengan penampilan band tanah air, Maliq & D’Essentials, yang menyapa para penikmat musik dengan lantunan lagu-lagu andalannya. Beberapa tamu VIP yang turut hadir malam itu, diantaranya: Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.; Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Dr. Eko Suwardi, M.Sc.; Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terlihat menikmati suguhan musik diantara riuh penonton.
Selepas penampilan dari musisi pertama, penonton kemudian disuguhkan penampilan dari penyanyi wanita yang kerap melantunkan lagu-lagu bertemakan cinta, Raisa. Penampilan ini mendapat animo yang besar dari para penonton. Hampir dalam setiap lagu yang dinyanyikan, para penonton turut menyanyi bersama, dengan sesekali meneriakkan nama sang penyanyi.
Penampilan yang paling ditunggu malam tersebut dihadirkan oleh musisi kelas dunia, Peabo Bryson, yang turut diiringi permainan saksofon oleh Michael Paulo. Peabo Bryson memang memiliki basis fans yang cukup besar di Indonesia, terutama karena banyak lagu-lagunya yang menjadi hits di seluruh dunia pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, misalnya lagu Can You Stop the Rain, Tonight I Celebrate My Love for You, serta If Ever You’re in My Arms Again. Lagu-lagu ini membawa nuansa nostalgia bagi para penonton yang hadir malam itu.
Konser malam tersebut ditutup oleh penampilan duet antara Peabo Bryson dan Raisa yang menyanyikan dua lagu Disney, yaitu Beauty and the Beast yang pernah dinyanyikan Peabo bersama Celine Dion, serta A Whole New World, lagu yang sebelumnya dinyanyikan secara duet oleh Peabo dan Regina Belle.
Kesuksesan panitia penyelenggara untuk menghadirkan musisi sekelas Peabo Bryson mendapat apresiasi yang luar biasa dari para penonton dan tamu undangan yang hadir. Meski demikian, panitia mengakui bahwa mengundang musisi ini bukanlah hal yang mudah. Bahkan, bisa dikatakan hal ini adalah tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam penyelenggaraan Economic Jazz kali ini.
“Salah satu hal yang paling sulit dalam mempersiapkan konser ini adalah menyesuaikan jadwal dengan artis utama ini. Namun, secara keseluruhan saya sampaikan bahwa konser ini sudah bisa terselenggara dengan cukup baik,” ujar ketua panitia Economic Jazz, Ivan.
Selain karena mampu menghadirkan penampilan musisi kelas dunia, konser ini juga mendapat apresiasi karena senantiasa mengusung tagline “konser kelas dunia dengan harga tiket kelas angkringan”. Meski menyandang status sebagai konser kelas dunia, namun FEB UGM tetap mempertahankan ciri khasnya dengan menetapkan harga tiket yang amat terjangkau, untuk membuka kesempatan yang lebar bagi warga Jogja untuk menikmati sajian musik berkualitas. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)