Fakultas Peternakan UGM bersama Mandiri Amal Insani (MAI) melaunching Program Pemberdayaan Ekonomi Tuna Netra dan Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa, Rabu (21/12) di Temanggung. Hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Peternakan UGM, Bambang Suwignyo, Ph.D., serta Abdul Ghofur, General Manajer MAI pusat.
Bambang Suwignyo mengatakan sektor peternakan menjadi salah satu sektor yang berperan dalam penyediaan pangan, terutama protein hewani yang dapat berupa telur, susu atau daging. Bambang optimis dapat menjadikan bisnis pada sektor peternakan ini menjadi salah satu bisnis yang dapat membawa kemandirian ekonomi pada pelakunya termasuk tuna netra.
“Hasil diskusi dan assesment lapangan memperlihatkan bahwa bisnis telur asin menjadi pilihan usaha yang masih mungkin dilakukan oleh para tuna netra,”papar Bambang.
Selain launching, dalam acara itu juga dilakukan pelatihan seputar bisnis telur asin untuk tuna netra dengan narasumber para ahli dari Fakultas Peternakan UGM, seperti Dr. Heru Sasongko dan Dr. Panjono. Pada pertemuan awal tersebut diberikan materi tentang teknis seputar telur asin, mulai dari cara mengenali kualitas telur yang baik, bahan untuk pemeraman telur, cara pemeraman, lama pemeraman, perebusan dan penyimpanan telur asin. Setelah itu, pada akhir acara diserahterimakan seperangkat alat untuk pembuatan telur asin (ember, garam, tanah liat, parut, panci rebusan dan telur mentah) kepada masing-masing peserta.
Budi, salah satu tokoh tuna netra setempat, menyatakan sangat berterimakasih atas kepedulian Fakultas Peternakan UGM dan MAI. Ia berharap usaha ini akan menjadi sarana mencapai kemandirian ekonomi keluarga. “ Semoga nanti akan ada tindak lanjut pendampingan,”harap Budi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, D.E.A., mendorong kepada para pengelola program untuk tidak segan turun ke lapangan dengan datang ke rumah per rumah para palaku bisnis. Disamping itu, sebagai pembelajaran kemanusiaan maka sangat perlu untuk melibatkan mahsiswa.
“Libatkan mahasiswa dan dampingi usaha tuna netra ini sampai mereka betul-betul mahir dalam pembuatan telur asin,” kata Ali.
Menurut Ali Agus salah satu peluang pasar hasil produksi telur asin dengan menempatkan produk mereka di dalam Plaza Agro Fakultas Peternakan UGM. Selama ini, Plaza Agro telah memfasilitasi penjualan produk kelompok tani/ternak dampingan Fakultas Peternakan UGM sehingga 64 persen isi Plaza Agro adalah produk peternakan dan 36 persen dari retail. (Humas UGM/Satria)