Sembilan mahasiswa internasional UGM berpartisipasi dalam Borobudur Cultural Feast 2016. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 17-18 Desember 2016 lalu di Taman Lumbini Kompleks Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Kesembilan mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Australia, Bulgaria, Republik Ceko, Tiongkok, Rusia, Korea Selatan, Vitenam, Timor Leste, serta Tanzania. Mereka merupakan mahasiswa yang tengah belajar di UGM dalam program darmasiswa dan kemitraan negara berkembang The Indonesia Language and Culture Learning Service (INCULS).
Ariargo W Putra, staf kantor Urusan Internasional UGM, menjelaskan sembilan mahasiswa internasional UGM tersebut turut meramaikan pagelaran seni-budaya Borobudur Cultural Feast dengan menampilkan kesenian karawitan. Mereka tergabung dalam grup Jogja Gangsa Nagari yang beranggotakan 44 mahasiswa internasional dari UGM, UNY, ISI Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma. Para mahasiswa tersebut telah dilatih secara profesional oleh dosen karawitan ISI Yogyakarta Anon Suneko.
“Berpakaian adat Jawa, mereka mementaskan karawitan dengan baik menyatu dengan instrumen gamelan yang dimainkan,”jelasnya, Jum’at (23/12).
Tampil dalam pagelaran Borobudur Cultrural Feast memberikan kesan tersendiri tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia bagi para mahasiswa. Seperti yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa INCULS UGM asal Asustralia, Peter Rothwell. Peter mengaku mendapatkan pengalaman baru dan berharga. Meskipun bukan yang pertama kali tampil di sebuah pertunjukkan, diakuinya penampilannya tersebut menjadi tantangan yang berbeda karena membawakan kesenian tradisional Indonesia.
Borobudur Cultural Feast 2016 merupakan kegiatan yang digelar oleh PT. Taman Wisata Candi Prambanan bekerjasama dengan sejumlah budayawan, seniman, musisi, serta melibatkan masyarakat di 20 desa sekitar kawasan Borobudur. Kegiatan dilaksanakan untuk mengembangkan pariwisata di kawasan Borobudur berbasis potensi lokal. (Humas UGM/Ika)