Pengolahan pasca panen usaha kambing perah berupa susu kambing merupakan salah satu upaya untuk memberikan nilai tambah produk susu kambing. Pengolahan susu ini memiliki peran yang sangat penting mengingat karakteristik susu kambing segar yang mudah mengalami kerusakan, terutama kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme pembusuk.
Mengingat arti penting pengolahan tersebut, Fakultas Peternakan UGM belum lama ini melakukan pembinaan pengolahan susu pasteurisasi di Kloposawit, Girikerto, Turi, Sleman. Selain untuk meningkatkan masa simpan lebih panjang, pembinaan dalam pengolahan susu kambing ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan peternak dengan ragam olahan susu kambing.
“Peternak di Turi, Sleman memiliki kebiasaan menjual susu segar dan disetorkan ke koperasi sehingga keuntungan yang didapat masyarakat peternak susu kambing tidak mengalami peningkatan,” ujar Dr. Ir. Nurliyani, MS, di Fakultas Peternakan UGM, Jum’at (6/1) saat memberi keterangan.
Nurliyani menuturkan keberhasilan pengolahan susu lebih banyak ditentukan oleh cara-cara dalam hal pengolahan susu. Setelah mengetahui cara-cara pengolahan susu maka akan menumbuhkan motivasi peternak untuk mengetahui proses pengolahan susu pasteurisasi.
“Motivasi peternak susu kambing tentu menjadi kunci penentu keberhasilan usaha pasteurisasi susu sebagai kegiatan ekonomi dalam meningkatkan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan keluarga,” tuturnya.
Nurliyani menjelaskan kelompok ternak Bejo, di Girikerto, Turi, Sleman merupakan salah satu kelompok ternak kambing perah. Kelompok ternak ini memiliki anggota sebanyak 30 peternak dengan populasi kambing 150 ekor dan menghasilkan susu kambing segar 30 liter/hari.
Dengan usaha kambing perah yang dilakukan maka hasil utamanya adalah susu kambing yang selama ini telah memiliki pasar yang stabil dan memberikan kontribusi bagi pendapatan dan perekonomian masyarakat. Meski begitu, perlu dilakukan pembinaan dalam pengolahan susu kambing agar masyarakat memiliki nilai tambah dari usahanya.
“Adapun kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Fakultas Peternakan UGM antara lain sosialisasi program bersama anggota kelompok ternak, penyuluhan kualitas susu, dan produk olahan susu, demo pembuatan susu kambing pasteurisasi dan menunjukkan contoh susu pasteurisasi, serta evaluasi tindak lanjut dalam kegiatan,” jelas Nurliyani, selaku dosen pembimbing lapangan tersebut. (Humas UGM/ Agung)