Fakultas Geografi Univesritas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Olimpiade Geografi Nasional (OLGENAS) ke-XII 2017. Kompetisi nasional ini dilaksanakan selama lima hari pada 9-13 Januari mendatang.
Acara yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Geografi UGM ini diikuti pelajar tingkat SMP dan SMA se-Indonesia. OLGENAS kali ini diikuti 242 peserta yang terdiri dari 75 tim untuk SMP dan 167 tim SMA dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Diselenggarakan sebagai ajang untuk memperkenalkan ilmu geografi kepada para pelajar di tingkat SMP dan SMA se-Indonesia,” kata Alfian Nur Arozan Hidayattulloh, Ketua Panitia OLGENAS 2017, dalam acara pembukaan OLGENAS Tingkat SMA, Rabu (11/1) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM.
Kegiatan ini dibuka secara resmi pada 9 Januari 2017 oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. rer.nat. Muh. Aris Marfa’i, M.Sc. Olimpiade kali ini mengangkat tema “Geopariwisata sebagai Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan dalam Upaya Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional”. Selain olimpiade, dalam kegiatan tersebut turut diselenggarakan seminar nasional, talkshow, dan expo.
Olimpiade geografi terbesar ini pertama kali digagas oleh Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, 12 tahun lalu ketika ia masih menjabat sebagai Wakil Dekan di Fakultas Geografi. Sejak saat itu, kompetisi ini telah menjadi wadah bagi siswa-siswi SMP dan SMA untuk meningkatkan pemahaman mengenai peranan ilmu geografi serta untuk mencetak kader bangsa di masa depan yang memiliki kapasitas intelektual tinggi.
“Geografi itu sarat dengan nilai nasionalisme karena salah satu syarat utama berdirinya negara adalah wilayah. Saya menggagas OLGENAS untuk memberi inspirasi kepada calon-calon pemimpin, karena untuk menjadi pemimpin harus paham tentang geografi,” terang Prof Suratman.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain untuk menyamai pemimpin bangsa dan memperkaya pengenalan akan NKRI, kompetisi ini juga diharapkan dapat menjadi ajang untuk memunculkan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Saya berpesan kepada guru-guru untuk menggaungkan penyelamatan NKRI. Kerusakan lingkungan, kemiskinan, pengangguran, konflik, atau masalah kesehatan, tolong itu digerakkan melalui tangan-tangan muda ini,” ujar Prof. Suratman.
Rangkaian kegiatan Olimpiade tingkat SMA ini meliputi tahapan tes tulis yang dikerjakan secara berkelompok, outdoor learning atau kegiatan lapangan yang berorientasi pada pengenalan bentang lahan di wilayah Yogyakarta, ujian multimedia, tes laboratorium, serta presentasi esai dan poster ilmiah. Dalam penyelenggaraan kompetisi, OLGENAS berorientasi pada peningkatan daya saing kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif sebagai tolok ukur kesuksesan pembelajaran di mana tiap siswa dilatih untuk menghadapi kondisi Indonesia di masa mendatang. (Humas UGM/Gloria-Ika)