Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggelar pemilihan rektor baru periode 2017-2022. Proses pemilihan diawali dengan penjaringan calon rektor dengan pendaftaran yang akan segera dibuka pada 16 Januari hingga 17 Februari 2017 mendatang.
Ketua Panja Seleksi Calon Rektor dan Pemilihan Rektor UGM periode 2017-2022, Prof. Dr.Ir. Indarto, DEA., menyebutkan rektor yang terpilih nantinya diharapkan dapat membawa UGM masuk ke dalam rangking 500 dunia. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan utama yang akan dihadapi rektor baru nantinya.
“Saat ini, UGM berada posisi 501 dunia. Rektor terpilih harus mampu membawa masuk UGM di top 500 dunia,” jelasnya, Kamis (12/1) saat konferensi pers Seleksi dan Pemilihan Calon Rektor UGM periode 2017-2022 di Ruang Majelis Wali Amanat Kantor Pusat UGM.
Tidak hanya itu, rektor terpilih juga diharapkan dapat memberikan kontribusi secara nyata untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Mampu memunculkan berbagai terobosan baru yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Tridharma UGM periode 2012-2037 yang diarahkan pada upaya mewujudkan UGM sebagai universitas kelas dunia yang tidak hanya unggul. Namun, juga inovatif melakukan pembaruan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai dengan perkembangan IPTEK.
“Rektor baru nantinya diharapkan bisa bekerjasama dengan para dekan di fakultas. Bersinergi dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Panja Seleksi Calon Rektor dan Pemilihan Rektor UGM periode 2017-2022, Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S., menyampaikan seleksi dan pemilihan rektor akan dilakukan secara berjenjang. Dimulai dengan penjaringan bakal calon rektor oleh panja, seleksi calon rektor melalui rapat pleno Senat Akademik (SA), dan pemilihan serta penetapan rektor melalui rapat pleno terbuka oleh Majelis Wali Amanat (MWA).
“Ada 11 kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon rektor UGM,” kata dia.
Persyaratan itu, antara lain WNI, berstatus sebagai dosen PNS atau dosen pegawai universitas, menyandang gelar doktor, dan belum berusia 60 tahun saat dilantik menjadi rektor. Disamping itu, juga memiliki komitmen terhadap pelestarian dan pengembangan nilai-nilai jati diri UGM dan mampu menjaga keutuhan serta keberlanjutan universitas. Adapun persyaratan lebih lengkap dapat dilihat di http://seleksirektor.ugm.ac.id.
“Pemilihan akan dilakukan pada 17-22 April mendatang dan rektor terpilih akan dilantik selambat-lambatnya 24 Mei 2017,” jelasnya.
Terkait akan segera dibukanya pendaftaran calon rektor ini, Dr. Arie Sudjito, salah satu anggota panja seleksi dan pemilihan rektor, mengatakan UGM memanggil putra-putri bangsa terbaiknya untuk turut berpartisipasi dalam pengisian jabatan strategis sebagai rektor UGM ini. Dia berharap nantinya dapat terpilih rektor terbaik yang mampu membawa UGM di tingkat nasional bahkan global, namun tetap mengakar kuat di tataran lokal.
Arie menyebutkan UGM berkomitmen menyelenggarakan pemilihan rektor secara transparan dan demokratis. Masyarakat pun dapat ikut berpartisipasi dalam proses ini.
“Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk turut memantu proses seleksi calon rektor. Panja membuka ruang bagi masyarakat terhadap rekam jejak calon,” tuturnya. (Humas UGM/Ika;foto: Firsto)