Seiring dengan meningkatnya usaha pengurangan emisi demi menjaga kelestarian lingkungan, kegiatan bersepeda mulai kembali digalakkan sebagai gaya hidup alternatif di berbagai kota besar di Indonesia. Untuk mewujudkan kota yang ramah bagi para pengendara sepeda diperlukan peran dari pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur yang mendukung.
Hal ini disampaikan oleh mantan rektor UGM yang kini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., saat mengikuti kegiatan bersepeda bersama komunitas Gadjah Mada Gowes (GaMaGo), Sabtu (14/1).
“Indonesia ke depan harus semakin ramah lingkungan. Kita bisa memulai itu dengan bersepeda. Tapi saya akui memang harus juga didukung oleh pemerintah kota dan kabupaten untuk menyediakan infrastruktur,” terangnya.
Jalur khusus bagi sepeda, menurutnya, masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini sangat berbeda dengan kota-kota di berbagai negara Eropa seperti Belanda yang memiliki berbagai fasilitas khusus bagi pesepeda. Wilayah perkotaan di Pulau Jawa, menurut Pratikno, memang sudah terlalu padat sehingga sulit untuk menyediakan jalur khusus untuk pesepeda. Namun, kabupaten di luar Pulau Jawa memiliki potensi untuk dibangun infrastruktur khusus bagi pengendara sepeda.
“Kepala daerah di luar Jawa terutama daerah-daerah baru punya kesempatan yang besar untuk sedari awal menyediakan jalur sepeda dalam transportasi publik kita,” kata Pratikno.
Selain infrastruktur yang memadai, ia juga menekankan pentingnya mendidik karakter dari pengguna jalan. Konsep berbagi jalan dan toleransi antarpengguna jalan menjadi salah satu hal yang penting untuk mewujudkan kota-kota yang ramah bagi para pengendara maupun pecinta olahraga bersepeda.
“Bersepeda ini bukan tanggung jawab yang bersepeda saja, tapi tanggung jawab kita bersama. Ada kebijakan, ada infrastruktur pendukung, tapi juga ada kultur untuk saling berbagi, untuk saling menghormati. Berbagi jalan, juga ada toleransi yang semakin tinggi antara transportasi yang berkendaraan mesin dengan sepeda,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini ia mengajak warga Indonesia pada umumnya untuk kembali membudayakan kegiatan bersepeda dalam aktivitas sehari-hari. Pratikno menjelaskan bahwa kebiasaan bersepeda tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi emisi kendaraan, tetapi juga menjadi solusi sarana transportasi yang praktis dan menyehatkan.
“Sepeda menjadi multifungsi untuk jarak pendek. Emisi semakin rendah dan masyarakat semakin sehat,” imbuhnya.
Ia pun berharap agar para civitas akademika UGM khususnya melalui komunitas yang sudah ada dapat kembali mempopulerkan kebiasaan bersepeda ke kampus. Dengan fasilitas yang ada saat ini , menurutnya, bersepeda bukan lagi menjadi hal yang sulit.
“Kita di institusi menjadi bagian yang penting dari kampanye, menjadi trendsetter dalam bersepeda. Mari kita bersepeda sama-sama, mari mulai dari yang kita bisa, semaksimal yang kita bisa lakukan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria;foto: Firsto)