Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada (MAPAGAMA) melakukan eksplorasi dan penelitian di sejumlah gua di kawasan karst Pacitan, Jawa Timur. Kegiatan diikuti 10 mahasiswa yang tergabung dalam tim Penelusuran Gua Gladimadya MAPAGAMA selama sembilan hari, pada 23-31 Januari 2016 lalu.
Koordinator umum tim Penelusur Gua Gladimadya MAPAGAMA, Dimas Irham Rabbani, mengatakan kegiatan eksplorasi gua yang dilakukan di kawasan karst Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini merupakan bagian dari Gladimadya MAPAGAMA. Gladimadya adalah proses pendidikan tingkat lanjut yang harus dilalui setiap anggota MAPAGAMA untuk memperoleh keanggotaan penuh.
“Di tengah kontroversi yang menyangkut metode pendidikan di Organisasi Pencinta Alam, MAPAGAMA melakukan terobosan baru yaitu pada proses pendidikan lanjutan dengan kegiatan penelitian,” jelasnya, Selasa (7/2).
Gladimadya kali ini mengusung tagline “Land of A Thousand Caves” bertajuk petualangan dan mengaplikasikan salah satu Tridharma perguruan tinggi yakni penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air sungai bawah tanah di Luweng Ndawung.
Menurut Dimas, penelitian ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap warga setempat yang kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka bergerak meneliti kuantitas dan kualitas air. Harapannya, potensi air bawah tanah di Luweng Ndawung dapat dimanfaatkan penduduk sekitar.
Sementara itu, dari kegiatan eksplorasi diketahui terdapat 18 titik mulut gua di wilayah Desa Sekar. Dari jumlah tersebut lima diantaranya telah berhasil dipetakan.
Kegiatan Gladimadya ini diikuti 9 anggota MAPAGAMA , yaitu Dimas Irham (Geografi 2015), Abu Yahya (Peternakan 2015), Fahmi arsyad (Peternakan 2015), Hajar Lutviah (Kehutanan 2015), Woro Kusumaningrum (Pengelolaan Hutan SV), Mohammad Anwar (Teknik Mesin SV), Heni Ismawati (Metorologi dan Instrumentasi SV), Ahmad Naufal (Akutansi FEB 2015), Denysya Farid (Hukum 2015). Mereka didampingi oleh anggota senior yaitu Muh. Reza Khairurrahman (Kehutanan 2014).
Gladimadya ditutup dengan acara audiensi mengenai hasil eksplorasi, pemetaan gua, penelitian kuantitast air, serta melakukan sosialisasi tentang manfaat, etika dan SOP Gua. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian gua.
“Harapannya, lewat audiensi dapat membuka cakrawala baru bagi warga setempat mengenai pentingnya kawasan karst dan potensi yang tersimpan di dalamnya,” kata Dimas.
Acara audiensi disambut antusias oleh warga desa setempat. Kepala Desa Sekar, Miswandi, berharap kerja sama antara MAPAGAMA dengan Desa Sekar bisa terus berlanjut di masa mendatang.
“Kami harapkan kerja sama bisa berkelanjutan dalam pelestarian gua,”harapnya. (HumasUGM/Ika)