Berawal dari pengalaman pribadi ketika kesulitan mendapatkan tempat duduk dalam bus, Qonita Haula mendapat ide untuk mengembangkan sistem informasi bagi pengguna Trans Jogja yang diberi nama TransApp.
Qonita mengatakan semasa SMA dia kerap menggunakan Trans Jogja sebagai moda transportasi harian. Banyak pengalaman yang diperoleh selama menggunakan moda transportasi yang dikembangkan oleh pemerintah DIY ini.
“Dulu saat SMA kerap pakai Trans Jogja, tapi harus lama ngantri tunggu bus di shelter, tidak dapat tempat duduk, dan kehabisan bus,” ungkapnya, Rabu (7/2) di Fakultas Teknik UGM.
Berawal dari pengalaman itu, Qonita berpikir untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang memudahkan pengguna Trans Jogja. Dia pun menggagas pengembangan TrasApp bersama dengan rekannya Nur Rifa Setyafani. Keduanya merupakan mahasiswi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik.
Melalui aplikasi tersebut pengguna Trans Jogja dapat memperoleh berbagai informasi terkait Trans Jogja. Seperti rute perjalanan, shelter terdekat, jumlah penumpang dalam bus dan shelter.
“Ada real time infomasi bus yang sedang jalan, misal jumlah penumpang dalam bus dan di shelter. Ke depan kita juga akan kembangkan sistem pembayarannya,”paparnya.
Ide tersebut sekaligus mengantarkan mereka meraih juara dua kompetisi Smart Digitizing Your City 2016 lalu. Kompetisi ini diikuti sebanyak 1.069 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Atas kemenangan itu, keduanya mendapatkan kesempatan mengikuti program XL XmartCity serta memperoleh dukungan utuh dari XL untuk mengembangkan solusi tersebut di kota asalnya.
Qonita menyampaikan TransApp ini masih berupa ide dasar. Namun, kedepan mereka akan mengembangkan lebih lanjut hingga aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat pengguna Trans Jogja. Dengan begitu, diharapkan nantinya aplikasi ini dapat membantu memudahkan pengguna dalam mengakses Trans Jogja. (Humas UGM/Ika)