Delegasi mahasiswa Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil memboyong gelar juara dalam kompetisi keperawatan “Nurse Vaganza 2017” di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang pada 20-22 Januari lalu. Dalam kompetisi itu, tim UGM sukses menyabet juara pertama dari seluruh kategori yang dilombakan yakni nursing skill dan english debate. Kemenangan tersebut mengantarkan tim UGM melaju dalam Nurse Vaganza tingkat nasional pada 24-26 Februari mendatang bersaing dengan 16 tim lainnya.
Nurse Vaganza merupakan kompetisi bergengsi yang diadakan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan (ILMIKI) pada setiap regional tiap dua tahun sekali. Ajang ini mempertemukan delegasi mahasiswa keperawatan dari setiap institusi keperawatan se-Indonesia.
Pada cabang nursing skill, juara pertama berhasil diraih oleh tim yang beranggotakan tiga mahasiswa angkatan 2013, Ayu Dwi Silvia Putri, Alfi Nurfita Chasanah dan Intan Milasari. Sementara di cabang lomba English Debate, tim UGM beranggotakan Dimas Septian Eko Wahyu Sumunar (2014), Lalitya Paramarta (2014), dan Destin Hidayati (2015) berhasil meraih juara pertama.
Ayu Dwi, salah satu anggota tim UGM yang berlomba di kategori nursing skill, mengatakan lomba ini diikuti 29 tim yang terdiri dari 19 tim untuk skill perawat dan 10 tim debat bahasa Inggris. Adapun tim-tim yang berkompetisi berasal dari 10 perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan DIY, seperti Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Respati Yogyakarta, dan STIKES Jenderal Ahmad Yani
Lebih lanjut disampaikan Ayu Dwi, dalam lomba nursing skill peserta harus melalui tiga tahapan lomba. Pada tahap awal, setiap tim diberikan 60 soal MCQ untuk dikerjakan selama 60 menit. Setelah itu, peserta menjalankan tahap kedua, yaitu seleksi pelaksanaan asuhan keperawatan dan keterampilan keperawatan yang sesuai dengan kasus yang didapatkan oleh masing – masing kelompok selama 25 menit.
“Tiga tim dengan skor tertinggi maju ke final dengan sistem lomba cerdas tepat. Saat itu, tim UGM beradu dengan tim Stikes Jendral Achmad Yani dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,” paparnya, Kamis (9/2) di FK UGM.
Sementara anggota tim UGM yang berlomba di kategori debat bahas Inggris, Dimas Septian, menyebutkan dalam kompetisi ini menggunakan format Australasian Debate. Kompetisi terbagi dalam tiga tahapan seleksi yaitu penyisihan, semi final, dan final.
Pada kompetisi itu, Dimas berlaku sebagai first speaker, Destin second, dan Lalitya third speaker. Tim debat UGM mempersiapkan diri dengan bekal materi sebanyak 14 motion atau tema perdebatan sejak awal Januari. Mereka melalui dua pertandingan di babak penyisihan kemudian menuju babak semifinal dan final. Di final mereka bertemu dengan TIM UMY A dengan motion This House Would Support AEC in Nursing Scope.
“Senang dan bangga bisa meraih juara di tingkat regional. Saat ini, kami terus berlatih dan menyiapkan diri agar bisa tampil maksimal di Nurse Vaganza Nasional 2017,” paparnya. (Humas UGM/Ika)