Universitas Gadjah Mada mengirimkan mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam Harvard National Model United Nation (HNMUN) 2017. Delegasi UGM akan ikut unjuk gigi dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan Harvard University bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 16-19 Februari mendatang di Boston, Amerika Serikat.
HNMUN merupakan ajang simulasi sidang PBB yang digelar untuk melatih para mahasiswa dalam melakukan negosiasi, lobi, dan berdiplomasi layaknya saat sidang PBB berlangsung. Kegiatan yang diadakan sejak tahun 1955 ini merupakan ajang simulasi sidang PBB tertua, terbesar, serta paling bergengsi diantara kegiatan simulasi PBB yang lain.
Kegiatan tahun ini diikuti 3.000 mahasiswa berbagai universitas yang berasal dari 88 negara dunia. UGM mengirimkan sebanyak sembilan mahasiswa dalam kegiatan prestisius ini.
Mereka adalah Amanda Dara Amadea, Chitito Audithio,Muhammad Fakhri Abdurrahman, Wahyuwidi Cinthya, Angelo Abil Wijaya, dan Liya Armina Rizqiya dari Departemen Hubungan Internasional FISIPOL. Berikutnya, M. Rayyan Fahmi dan M. Cesare W. Negoro dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis serta Ulfah Aulia dari Fakultas Hukum.
Salah satu delegasi UGM dalam HNMUN, M. Fakhri, mengatakan saat simulasi nantinya setiap peserta diminta untuk berperan sebagai diplomat internasional yang mewakili negara tertentu dalam berbagai dewan-dewan (council) yang ada dalam struktur organisasi PBB. Tim UGM akan melakukan simulasi dalam beberapa dewan seperti Disarmament and International Security Committee (DISEC), Legal Committee, Social Culturan and Humanitarian Committee (SOCHUM), serta Historical General Assembly.
“Delegasi UGM dipercaya menjadi wakil Kamboja dalam simulasi sidang PBB mendatang,”jelas Fakhri, Kamis (9/2) di FISIPOL UGM.
Disebutkan Fakhri, dalam masing-masing komite nantinya akan membahas tema yang telah ditentukan panitia. Masing-masing delegasi perwakilan negara diharapkan dapat menyampaikan ide, gagasan, dan mencari resolusi bagi perdamaian dunia.
Sebelum melaju ke HNMUN 2017, kesembilan anak muda ini harus melalui serangkaian seleksi ketat di tingkat universitas. Mereka harus menjalani seleksi untuk masuk di UGM MUN Community bersaing dengan ratusan mahasiswa se-UGM. Selanjutnya, seleksi di internal UGM MUN Community hingga dinyatakan lolos mengikuti HNMUN 2017.
Sementara itu, Wahyuwidy Cinthya menambahkan mereka telah menjalani berbagai latihan dan persiapan untuk maju ke HNMUN ini sejak bulan Desember 2016 lalu, seperti mengasah kemampuan public speaking, debat, dan negosiasi
“Kami latihan berbicara, mengemukakan pendapat, negosiasi serta diplomasi,” ujar Cinthya
Tidak hanya itu, mereka juga memperkuat penguasaan materi terkait berbagai isu diplomasi internasional Kamboja yang rutin dibahas di sidang PBB.
“Kami pelajari kebijakan dalam dan luar negeri Kamboja serta konteks sosial politik disana,” jelasnya.
Mewakili seluruh delegasi UGM, Cinthya berharap nantinya mereka dapat tampil secara optimal dan mengharumkan nama UGM dan Indonesia di kancah dunia. Bahkan, dapat menorehkan prestasi dalam HNMUN 2017. (Humas UGM/Ika)