Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., mengajak segenap alumni untuk tidak menyebar berita palsu alias hoax. Pasalnya, berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tersebut bisa meresahkan sebagian masyarakat. “Jangan mudah terpengaruh hoax apalagi ikut serta menyebarkannya,” kata Rektor di hadapan 1.791 lulusan sarjana dan diploma yang selesai mengikuti prosesi wisuda di Grha Sabha Pramana, Kamis (16/2).
Alumni UGM dengan pengetahuan dan intelektual yang dimiliki, kata Rektor, diharapkan dapat memanfaatkan seluruh informasi yang bersumber di media sosial secara lebih arif dan bijak. Sebaliknya, Rektor meminta pemanfaatan teknologi digital sekarang ini dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif.
Rektor juga mengajak seluruh alumni untuk bersama-sama membangun masyarakat pedesaan lewat teknologi digital. UGM, kata Rektor, saat ini tengah mengembangkan teknologi big data and artificial intelligence untuk pengembangan program desa pintar dan tangguh. Bekerja sama dengan University of Massachusetts, program ini nantinya bertujuan untuk membantu masyarakat desa menjadi lebih sejahtera. “Karena lewat teknologi digital kita bisa melakukan pendampingan pada petani untuk membuka kesempatan akses langsung ke pasar dan mengetahui fluktuasi harga komoditas,” ujarnya.
Disamping itu, aplikasi teknologi digital yang dikembangkan tersebut, menurut Rektor, memungkinkan masyarakat desa mendeteksi penyakit yang dideritanya lewat layar ponsel. “Bisa memprediksi penyakit dan melakukan mitigasi pencegahan agar masyarakat desa tidak banyak berobat ke rumah sakit, apalagi kita tahu di desa itu akses ke rumah sakit cukup jauh,” katanya.
Seperti diketahui, UGM kali ini mewisuda sebanyak 1.791 orang terdiri 1.570 sarjana dan 221 lulusan diploma. Pada wisuda kali ini, UGM mewisuda sekitar 20 persen wisudawan yang sebelumnya menjadi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. “Di UGM, kita menyediakan beasiswa bagi mahasiwa kurang beruntung mencapai 32 persen,” katanya.
Nanan Tresnaasih, salah satu wisudawan lulusan sarjana dari Fakultas Farmasi, menyampaikan rasa bangganya setelah berhasil meraih gelar sarjana dan ikut serta dalam prosesi wisuda. Meski terlahir dari keluarga sederhana, semangatnya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi tak pernah surut. “Menjadi mahasiswa UGM itu kebanggaan bagi saya dan keluarga,” ungkapnya.
Kepada sesama rekan sejawat yang telah diwisuda, Nanan mengajak agar mereka bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyrakat, bangsa dan negara lewat ide, kreatifitas, dan pengetahuan yang sudah dimiliki. “Apapun profesi yang kita jalani nanti mari kita berikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)