Khin Myo Tun, mahasiswi asal Myanmar, berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (20/2). Wanita berusia 31 tahun ini dinyatakan lulus pada ujian terbuka program doktor Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM usai mempertahankan disertasi tentang bahaya seismik di kawasan Ende, Nusa Tenggara Timur.
Khin Myo Tun mengungkapkan dari mikrozonasi menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang dilakukan di Kota Ende diketahui bahwa terdapat sejumlah daerah yang berada di zona kerentanan tinggi bahaya gempa bumi. Beberapa area tersebut adalah Mautapaga Bawah, Ende, Koponggena, lapangan terbang Ipi, Ipi, pelabuhan Ipi, Watujara, serta Bajawa. Berikutnya, Panorogo, Potulando, Ambudi, pelabuhan Ende, Mbongawani, Aembonga, Kotabaru dan Rukunlima Bawah.
Peta mikrozonasi, disebutkan Khin Myo Thun, diperoleh dari hasil riset dibandingkan dengan daerah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 SR pada 12 Desember 1992 silam. Hasil perbandingan di wilayah kajian menunjukkan adanya kesamaan antara level yang lebih tinggi di daerah rentan bahaya gempa bumi dari penelitian ini dengan wilayah terdampak gempa di Ende pada gempa 1992.
Dikatakan Khin Myo Thun, risiko tinggi kerusakan terjadi pada lapisan sedimen lunak, seperti pasir, material deposit sungai, dan pasir besi. Daerah dengan kondisi batuan atau lapisan tersebut memiliki potensi tinggi terjadi kerusakan akibat gempa bumi. (Humas UGM/Ika)