Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti latihan gabungan pramuka empat perguruan tinggi. Latihan dilaksanakan di sejumlah lokasi yang berada di Surabaya, pesisir selatan Jawa, Pantai Serang dan Pantai Jebring Jawa Timur, pada 2-5 Februari 2017 lalu.
Latihan gabungan ini merupakan acara rutin tahunan yang dilaksanakan di awal masa bakti. Acara diselenggarakan oleh unit kegiatan mahasiswa di empat perguruan tinggi, yaitu Racana Gadjah Mada dan Racana Tribhuwanatunggadewi-UGM, Racana Diponegoro-Pramuka Universitas Diponegoro, Racana Airlangga dan Racana Galuh Chandra Kirana-Pramuka Universitas Airlangga, serta Racana Sepuluh Nopember-Pramuka ITS.
Ketua UKM Pramuka UGM, Agus Feriyansyah, menyebutkan dalam acara ini pihaknya mengirimkan 24 anggota pramuka UGM meliputi 10 anggota putra dan 14 anggota putri. Mereka mengikuti latihan gabungan bersama dengan 60 anggota pramuka dari Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, dan ITS.
“Pramuka UGM selalu mengirimkan anggotanya untuk ikut latihan gabungan setiap tahunnya dan tahun ini ada 24 anggota yang kita kirim,”tuturnya, Rabu (22/2) di kampus UGM.
Dikatakan Feri, dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kepramukaan anggota. Selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama pramuka, khususnya pramuka pandega di 4 perguruan tinggi tersebut.
“Latihan gabungan ini menjadi ajang pendidikan dan pengembangan diri bagi pramuka pandega dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan,” jelasnya.
Menurutnya, pramuka pandega menjadi garda terdepan dalam gerakan pramuka yang mengemban peran sebagai agen perubahan dan pembangunan bagi masyarakat. Karenanya, pembekalan keterampilan hidup sangat diperlukan oleh pramuka pandega agar siap menjadi pemimpin di masa depan.
Sementara itu, Koordinator latihan gabungan kontingen Pramuka UGM, Ahmad Almurobby, menjelaskan dalam kegiatan itu seluruh peserta mendapatkan pembekalan keterampilan kepramukaan. Mulai dari rapeling, membaca peta dan kompas, pertolongan pertama gawat darurat hingga cara bertahan hidup di alam terbuka.
Tidak hanya memperoleh materi di kelas, peserta pelatihan juga secara langsung mempraktikan ilmu yang telah dipelajari. Mereka melakukan penjelajahan dengan rute susur pantai sepanjang Pantai Serang hingga Pantai Jebring di Blitar Jawa Timur.
“Materi yang sudah didapat secara teori, dipraktikkan secara langsung sepanjang perjalanan seperti praktik resection pada peta dan praktik rapeling,”jelas Robby, sapaan akrab Ahmad Almurobby.
Robby mengatakan kegiatan penjelajahan dilakukan sejuah 7,5 Km dengan waktu tempuh 9 jam. Penjelajahan melewati medan yang tergolong berat, seperti tebing terjal, lembah, ladang, rawa, dan menyeberangi beberapa titik sungai. Apalagi, saat itu cuaca tidak menentu bahkan sempat terjadi hujan deras disertai dengan badai kecil.
“Usai penjelajahan kami langsung mendirikan tenda dan melaksanakan kegiatan api unggun. Lalu, keesokan harinya outbond dan kegiatan diakhiri dengan evalusai serta musyawarah bersama dengan kesepakatan UGM menjadi tuan rumah Latgab Perti 2018 mendatang,” paparnya.
Robby mengaku banyak mendapatkan tambahan pengetahuan dari kegiatan latihan gabungan kali ini. Latihan ini tidak hanya menambah wawasan, ilmu serta keterampilan kepramukaan. Namun, juga menjadi sarana membentuk kecakapan diri sebagai pemimpin yang tangguh di masa depan. (Humas UGM/Ika)