Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan PT. SMC Pneumatics Indonesia dan Lembaga Sertifikasi Profesi Inspektor Industri Manufaktur. Kerja sama dilakukan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa, terutama mahasiswa Departemen Teknik Mesin.
Nota kesepahaman bersama ditandatangani secara langsung oleh Dekan Vokasi UGM, Dr. Wikan Sakarinto, dan Direktur PT. SMC Pneumatics Indonesia, Leow Peah Soon, serta Direktur LSP IIM, Ir Sindu Utomo Tambunan. Penandatanganan MoU dilakukan Selasa (28/2) usai pembukaan Mechanical Fair di Kampus Departemen Teknik Mesin (DTM) SV UGM.
Kerja sama SV UGM dengan PT SMC Pneumatics Indonesia dilakukan dalam pendirian pusat pelatihan bagi mahasiswa DTM SV UGM. Sementara dengan LSP IMM dalam pendirian tempat uji kompetensi guna mendukung perolehan sertifikasi kompetensi mahasiswa DTM SV UGM.
Wikan mengatakan Sekolah Vokasi UGM terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusannya. Salah satunya dengan menggandeng kerja sama dengan berbagai mitra dari dunia industri baik dalam maupun luar negeri.
“Kami ingin lulusan nantinya tidak hanya lulus berbekal ijazah saja, tetapi juga memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri,” tegasnya.
Melalui kerja sama yang dibangun dengan PT. SMC Pneumatics Indonesia dan LSP IIM ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kompetensi para lulusan Sekolah Vokasi UGM. Dikatakan Wikan, pihaknya saat ini juga fokus membangun program D4 dan S2 terapan. Program tersebut memberikan jalan bagi lulusan D3 untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami bekerja sama dengan universitas di China untuk pengembangan D4 double degree, sementara program S2 terapan bekerja sama dengan universitas di Singapura dan Jerman,” tuturnya.
Sementara itu, Leow Peah Soon merasa beruntung dapat menjalin kerja sama dengan SV UGM. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sehingga siap bersaing di dunia kerja nantinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sindu Utomo Tambunan. Dia berharap dengan adanya fasilitas uji kompetensi dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa. Dengan kompetensi yang baik diharapkan lulusan nantinya berdaya saing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tataran global.
“Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut dan diperluas dalam berbagai bidang lainnya,”katanya. (Humas UGM/Ika)