Fakultas Biologi UGM menunjukkan keseriusannya mengembangkan Pantai Porok di Kabupaten Gunungkidul, DIY, sebagai pusat penelitian sumber daya laut dan pantai. Upaya tersebut sebagai wujud pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya dalam bidang biomarine.
“Kita garap Pantai Porok menjadi Biomarine Science Research Center and Technopark,” kata Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, Jum’at (3/3) di kampus setempat.
Budi menyebutkan pengembangan stasiun penelitian di kawasan Pantai Selatan Jawa sangat diperlukan. Pasalnya, hingga kini Indonesia belum memiliki stasiun lapangan penelitian yang fokus meneliti sumber daya laut dan pantai di Pantai Selatan Jawa.
“Penelitian tentang kelautan masih terbatas, ditambah belum ada stasiun penelitian yang menggarap perairan selatan Jawa. Oleh karena itu, pengembangan stasiun penelitian di Pantai Selatan Jawa penting untuk menggali biodiversitas dan potensi sumber daya laut di kawasan ini,”urainya.
Budi pun berharap keberadaan stasiun penelitian ini dapat mengungkap fenomena laut dan potensi sumber daya yang ada di perairan selatan Indonesia. Disamping itu, juga dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat maupun pemerintah daerah.
Keseriusan Fakultas Biologi meneliti biomarine ditunjukkan sejak 7 tahun terakhir. Sejak 2010 silam, fakultas ini melalui hibah penelitian Indonesia-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) berusaha menggarap wilayah pesisir di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Fakultas Biologi UGM mengembangkan potensi sumber daya alam berbasis riset di kawasan tersebut. Langkah ini tidak hanya terkait soal konservasi, tetapi juga dilakukan untuk mendukung program peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai.
“Kami berupaya meningkatkan penguasaan kemampuan teknologi budidaya lobster, mikroalga, nori, serta ikan laut masyarakat sekitar. Selain itu, juga melakukan budidaya melon di kawasan pesisir di samping melakukan konservasi Pantai Porok,” ungkap Budi.
Lebih lanjut disampikan Budi, untuk meningkatkan kemanfaatan stasiun penelitian ini, Fakultas Biologi berencana mengembangkan Pantai Porok menjadi Biomarine Scince Research Center and Technopark. Rencananya, kawasan ini tidak hanya menjadi pusat penelitian sumber daya laut dan pantai bagi mahasiswa dan para peneliti. Namun, bisa menjadi tempat edukasi bagi masyarakat luas terkait biomarine Indonesia. Selama ini, Pantai Porok banyak digunakan mahasiswa dan peneliti Fakultas Biologi UGM sebagai laboratorium alam untuk mempelajari dan meneiliti ekologi laut dan lainnya.
“Rencananya, pada 2018 mendatang akan kita kembangkan menjadi edupark sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil riset yang telah dilakukan,” ujarnya.
Citra Septiani, anggota Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi UGM, mengaku senang dengan rencana pengembangan stasiun penelitian Pantai Porok oleh fakultas. Sebab, secara rutin setiap bulan mereka melakukan penelitian lapangan di kawasan tersebut. Dengan pengembangan tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan penelitian. Pasalnya, hingga saat ini stasiun belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai guna menunjang kegiatan penelitian.
“Belum ada fasilitas untuk menginap atau berteduh, sementara kegiatan dilakukan tidak hanya sehari saja karena harus menyesuaikan kondisi pasang surut air laut,” tuturnya.
Selain penambahan fasilitas fisik, diharapkan ke depan akan terdapat zonasi kawasan pesisir. Misalnya, terdapat lokasi yang khusus digunakan sebagai tempat penelitian.
“Harapannya ada lokasi alami yang dapat dijadikan kontrol tanpa sentuhan warga atupun pengunjung,” jelasnya.
Kehadiran stasiun ini menjadi harapan penduduk yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Suwarno, salah satu warga Desa Kemadang, mengatakan warga berharap banyak terhadap keberadaan stasiun penelitian Fakultas Biologi UGM ini. Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus untuk menjaga kelestarian pesisir dan pantai.
“Sejak 2010 silam, Fakultas Biologi telah melakukan program pemberdayaan masyarakat di Kemadang dan itu sangat membantu kami tidak hanya dalam meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga dalam menjaga kelestarian laut,” jelasnya.
Oleh karena itu, Suwarno berharap pengembangan stasiun penelitian di Pantai Porok nantinya dapat membawa manfaat yang lebih banyak bagi warga sekitar.(Humas UGM/Ika)