Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kuliah umum bertajuk “Evolution and Religions: Human and the Emergence of Meaning”. Acara tersebut menghadirkan Associate Professor of Religious Studies Florida International University, Whitney A. Bauman, Ph.D., sebagai pembicara utama.
Di hadapan 200 mahasiswa, Bauman menyampaikan bahwa teori evolusi telah membawa pengaruh dalam kehidupan manusia. Bahkan, mengubah berbagai hal baik makna, bahasa, maupun kreativitas manusia.
“Ilmu pengetahuan juga memberikan kita bahasa baru untuk religiusitas,” tuturnya Senin (6/3) di Fakultas Biologi UGM .
Dalam kesempatan tersebut, Bauman menyampaikan bahwa perdebatan antara ilmu pengetahuan dan agama masih menjadi bahasan hangat di masyarakat. Ilmu pengetahuan dan agama memiliki hubungan yang erat. Dalam sejarah, keduanya saling berkompetisi, mengklaim kebenaran masing-masing.
“Hubungan keduanya bisa saling bertentangan, independen, tidak bertentangan atau malah saling mendukung satu sama lain, “urainya.
Dalam model pertama, agama dan ilmu pengetahuan saling bertentangan. Pendalaman agama akan menjauhkan manusia terhadap ilmu pengetahuan dan iptek menjauhkan keyakinan terhadap agama. Selanjutnya di model kedua, perbedaan antar keduanya tidak memengaruhi satu-sama lain. Ketiga, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan, saling terintegrasi dan tidak memengaruhi satu sama lain. Pada model keempat, meskipun terdapat perbedaan kebenaran antara agama dan ilmu pengetahuan, tetapi keduanya selalu berjalan bersama dan saling memengaruhi.
Bauman mencontohkan salah satu pergulatan antara ilmu pengetahuan dan agama pada masa Galileo. Saat itu, gereja memandang bumi sebagai pusat alam semesta. Namun, Galileo melalui hasil pengamatannya menyatakan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Galileo dianggap menentang ajaran gereja dengan pandangannya tersebut yang dapat memengaruhi keyakinan pengikut gereja.
“Namun dalam perkembangannya, agama mengalami pergeseran cara pemahaman karena ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Sementara Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi S. Daryono, menyebutkan bahwa teori evolusi akan terus berkembang. Evolusi sebagai sebuah teori akan mengalami perkembangan selama manusia berupaya menggali bukti-bukti ilmiah terkait.
“Teori evolusi terus berkembang meski sudah lebih dari 200 tahun,” katanya.
Budi mengatakan evolusi dan agama merupakan topik yang selalu hangat diperbincangkan. Meskipun keduanya terlihat bertentangan, tetapi persoalan ini menjadi kajian menarik, termasuk dalam bidang biologi. Bahkan, evolusi menjadi salah satu kajian dan mata kuliah wajib di fakultas Biologi.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat. Harapannya mahasiswa bisa memperoleh informasi, pengetahuan, serta pemahaman terkait evolusi dan filosofi ilmu serta hubungannya dengan agama,”paparnya.(Humas UGM/Ika)