Delegasi mahasiswa Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menyabet dua gelar juara dalam kompetisi Keperawatan Tingkat Nasional “Nurse Vaganza 2017”. Tim UGM sukses menyabet juara pertama dari kategori nursing skill dan juara tiga kategori english debate dalam kompetisi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada 25-26 Februari 2017.
Nurse Vaganza merupakan kompetisi bergengsi yang diadakan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan (ILMIKI) pada setiap regional tiap dua tahun sekali. Ajang ini mempertemukan delegasi mahasiswa keperawatan dari setiap institusi keperawatan se-Indonesia.
Pada cabang nursing skill, juara pertama diraih tim yang beranggotakan Ayu Dwi Silvia Putri, Alfi Nurfita Chasanah dan Intan Milasari. Sementara di cabang lomba English Debate, tim UGM beranggotakan Dimas Septian Eko Wahyu Sumunar, Lalitya Paramarta, dan Destin Hidayati memperoleh juara tiga.
Kompetisi ini diikuti 18 tim yang terdiri dari 9 tim unjuk skill perawat dan 9 tim debat bahasa Inggris dari 13 perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Stikes Faletehan Cilegon Banten, UGM, Universitas Diponegoro, serta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selanjutnya, Stikes Jendral A Yani, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Stikes Wiramedika PPNI Bali, dan Stikes Bima Husada Bali,
“Tim-tim tersebut merupakan pemenang dalam kompetisi Nurze Vaganza 2017 di masing-masing regional,” kata Ayu Dwi Silvia, Selasa (7/3) di FK UGM.
Ayu menyebutkan pada lomba keterampilan keperawatan setiap tim harus melalui dua tahapan seleksi. Di tahap pertama masing-masing tim diminta untuk menyelesaikan 100 soal pilihan ganda. Selain itu, membuat asuhan keperawatan dan keterampilan keperawatan. Selanjutnya, tiga tim dengan nilai tertinggi beradu di final dalam format lomba cepat tepat dengan 10 soal wajib dan 15 soal rebutan.
“Di final bertemu dengan tim Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alhamdulillah tim UGM terpilih sebagai pemenang dalam lomba ini,”tuturnya.
Sementara Dimas Septian, anggota tim UGM peraih juara 3 kategori debat Bahasa Inggris, menyampaikan lomba terbagi dalam tiga babak penyisihan, semi final, dan final. Dalam kompetisi ini menggunakan sistem ASEAN parlementary. Masing-masing tim menjadi pihak pro atau kontra dalam perdebatan dengan mosi yang telah ditentukan panitia.
Meskipun belum dapat meraih juara pertama, Dimas mengaku bangga atas prestasi yang diraih timnya. Dia berharap dalam kompetisi selanjutnya, tim UGM mendatang dapat mempersembahkan prestasi yang lebih baik di kompetisi serupa maupun berbagai kompetisi lainnya di tingkat nasional maupun internasional. (Humas UGM/Ika)