Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka kelas kursus singkat Filsafat Nusantara “Short Course on Nusantara Philosophy”. Kursus terbuka untuk seluruh mahasiswa di berbagai belahan dunia.
Dekan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Arqom Kuswanjono, mengatakan kursus Filsafat Nusantara dibuka untuk mahasiswa program sarjana yang tertarik mempelajari filosofi budaya nusantara. Dalam kursus ini mahasiswa dapat belajar tentang filsafat nusantara dalam berbagai tema, seperti agama, budaya, politik, ekonomi, gender dan lainnya.
“Para peserta dapat belajar tentang segala hal yang menunjukkan corak kekhasan budaya Indonesia,” katanya, Rabu (8/3) di Fakultas Filsafat UGM.
Selama satu semester mahasiswa tidak hanya akan belajar filsafat nusantara di kampus. Namun, mereka juga akan menjalani kegiatan lapangan seperti mengunjungi pesantren, keraton, candi, dan tempat peninggalan budaya lainnya.
Arqom menuturkan kelas kurus filsafat nusantara ini disambut baik oleh American University. Rencananya, pada bulan April mendatang universitas tersebut akan mengirimkan setidaknya 20 mahasiswa untuk mengikuti kursus ini.
“Kami tawarkan ke semua perguruan tinggi di dunia dan pada angkatan pertama mendatang akan diikuti mahasiswa dari American University,”ungkapnya.
Dikatakan Arqom, filsafat nusantara belum banyak dikaji di Indonesia, dan kebanyakan mengkaji filsafat barat, filsafat China, filsafat India dan lainnya. Bahkan, sampai saat ini belum ada lembaga yang secara serius menekuni filsafat nusantara.
“Fakultas Filsafat UGM menjadi satu-satunya universitas di dunia yang fokus mengembangkan filsafat nusantara. Kita berkomitmen secara serius mengembangkan filsafat nusantara ini ,” terangnya usai menerima kunjungan perwakilan American University.
Hal tersebut diwujdukan melalui pembukaan mata kuliah filsafat nusantara, filsafat wayang, serta filsafat Pancasila dan didukung dengan pendirian laboratorium filsafat nusantara. Disamping itu, secara rutin menggelar konferensi internasional Filsafat Nusantara, summer course on nusantara philosophy, dan program school of international training (SIT) untuk mahasiswa Amerika belajar filsafat dan budaya Indonesia.
“Fakultas Filsafat UGM serius mengkaji dan mengembangkan filsafat nusantara. Berupaya menggali filosofi budaya-budaya dan berkomitmen dalam pengembangan filsafat nusantara,”tegasnya
Sementara itu, Assitant Director of America University Abord, Ethan Merritt, mengatakan pihaknya tertarik untuk mengirimkan mahasiswanya mengikuti kursus filsafat nusantara yang diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat UGM. Sebab, filsafat nusantara merupakan kajian yang cukup unik dan belum banyak dikembangkan di dunia.
“Kami akan kirim mahasiswa untuk ikut kursus filsafat Pancasila di UGM pada musim semi mendatang,” katanya.(Humas UGM/Ika)