Tim Insist Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menyabet juara dalam kompetisi “Industrial Challenge” (INCHALL) 2016. Dalam kompetisi teknik industri ini, tim UGM sukses menyisihkan 129 tim lain dari berbagai perguruan tinggi di kawasan Asia.
INCHALL 2017 mengusung tema “Zero Losses: A Goal Towards Business Process Sustainability” berlangsung di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 28 Februari-4 Maret 2017. Kompetisi diikuti sebanyak 130 tim mahasiswa Teknik Industri dari sejumlah perguruan tinggidari beberapa negara di wilayah Asia.
Kemenangan tim Insist yang beranggotakan mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik (DTMI FT), yakni Qonita Haula Kinanti, Eris Sofyan Tri Saputra, Tasya Ghonia Alma tidaklah diperoleh dengan mudah. Sebelumnya, mereka harus bersaing dengan 129 tim lain di babak penyisihan mengerjakan soal secara online terkait dengan ilmu teknik industri.
Selanjutnya, 15 tim terbaik dipilih untuk melaju ke semifinal. Dalam babak semifinal, seluruh tim diuji untuk menyelesaikan soal-soal teori dasar kelimuan Teknik Industri dalam waktu terbatas. Lima tim dengan nilai tertinggi, yaitu tim UGM, ITB, UI, ITS, dan President University terpilih melaju ke final beradu menyelesaikan kasus riil dari salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia.
“Pada babak final kami diberikan kasus riil pada lini produksi PT. Boma Bisma Indra,” jelas Qonita, Kamis (9/3) di FT UGM.
Qonita mengatakan saat itu mereka menawarkan rekomendasi lay-out lini produksi yang dapat meminimalkan waktu transportasi antar stasiun kerja dengan software Flexible Line Balancing. Selain itu, meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.
Qonita mengaku senang atas prestasi yang diraih tim UGM. Dengan keberhasilan tersebut dapat mempertahankan gelar juara yang juga diperoleh dalam kompetisi serupa di tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 lalu, tim UGM berhasil meraih juara pertama menyisihkan 125 tim lain dari berbagai universitas di kawasan ASEAN.
“Senang dan bangga bisa mempertahankan gelar juara di INCHALL. Semoga prestasi ini terus bisa dipertahankan di tahun-tahun mendatang,”harapnya. (Humas UGM/Ika)