Fakultas Peternakan UGM menandatangani nota kesepahaman dengan PT HRL Internasional pada Rabu (15/3). Nota kesepahaman ini menandai dimulainya kerja sama antara kedua belah pihak dalam menjalankan mandat tri dharma perguruan tinggi demi berkontribusi terhadap kepentingan bangsa dan negara.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, menyampaikan bahwa kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di sektor agrobisnis pertanian terpadu ini menjadi penting karena semangat untuk mewujudkan kecukupan pangan dalam bidang peternakan perlu diperjuangkan agar kuantitas produksi terus meningkat. Upaya peningkatan produktivitas, menurutnya, perlu dilakukan tanpa mengabaikan pengembangan aset biodiversitas Indonesia dan kualitas produk pangan yang sehat.
“Indonesia sebagai negara tropis memiliki biodiversitas terbesar kedua setelah Brazil. Tentu saja hal ini perlu dieksplorasi celah-celahnya agar dapat dioptimalkan potensinya sebagai sumber pangan dan herbal bagi manusia. Dengan spirit nilai ke-UGM–an maka kita perlu merespons berbagai persoalan seputar pangan dengan mencari solusi yang cermat dan tepat agar besar kemanfaatannya bagi kemanusiaan,” papar Ali.
Ia menegaskan bidang peternakan menjadi salah satu kontributor pangan dari aspek protein hewani. Oleh karena itu, sangat tepat jika akan dikembangkan pangan sehat bahkan perlu diupayakan berasal dari pengembangan plasma nutfah Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT HRL Internasional, EV Heru Prasanta Wijaya, menyampaikan bahwa kerja sama dengan UGM ini menjadi suatu kepercayaan dan memberikan harapan untuk turut memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa. Salah satu wujud kerja sama yang akan dilakukan adalah terkait dengan komitmen bersama untuk konservasi aset ternak berupa Kambing Gembrong dan Domba Ekor Gemuk (DEG) yang sudah termasuk dalam kategori terancam populasinya.
Usai penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan diskusi terkait dengan kemungkinan kerja sama dalam bidang-bidang yang lebih spesifik serta metode-metode yang akan digunakan dalam konservasi hewan ternak.
“Nampaknya, antara kedua lembaga ini sudah sama-sama menemukan celah untuk dilakukan kerja sama yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, nantinya akan kita lanjutkan komunikasi untuk merumuskan hal-hal terkait dengan poin kerja sama secara lebih detail,” kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Peternakan UGM, Bambang Suwignyo, PhD. (Humas UGM/Gloria)