Mahasiswa UGM menorehkan prestasi dalam ajang debat inovasi tingkat nasional bertajuk ITK Innovation Debate Competition yang diadakan oleh Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan. UGM diwakili tim yang beranggotakan dua mahasiswa dari Fakultas Geografi tersebut berhasil memperoleh gelar Juara Pertama sekaligus Best Speaker.
Kedua mahasiswa berprestasi ini adalah Lukman Hakim dan Aditya Pradana. Mereka berhasil lolos ke kompetisi yang digelar pada 5-7 Maret 2017 ini setelah sebelumnya melewati tahapan seleksi melalui pengumpulan esai.
“Kompetisi ini diikuti oleh 16 tim dari berbagai universitas di Indonesia yang berhasil melewati tahapan seleksi esai dengan tema Technology on Alert di Indonesia,” ujar Aditya yang berhasil membawa pulang gelar Best Speaker dalam kompetisi ini, Kamis (16/3).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kompetisi debat yang dilaksanakan kali ini menggunakan sistem British Parliementary (BP) dengan mengambil tema mengenai isu implementasi teknologi. Tim UGM mendapatkan posisi Pro untuk pengelolaan PLTN oleh tenaga asing pada babak penyisihan, sedangkan pada babak final UGM sebagai Opening Government berhasil mengalahkan tiga tim lainnya dari IPB, ITK, dan UNMUL dalam debat mengenai mosi sosial media berpotensi menyebabkan perang dunia.
Aditya menambahkan tantangan terbesar kompetisi debat kali ini terletak pada sistem debat BP, sekaligus mosi yang dipakai saat debat. Meski demikian, lanjut Aditya, Tim UGM berhasil meyakinkan dewan juri melalui argumen yang dilandasi dengan data, serta mampu menampilkan penilaian matter and manner dengan baik sehingga dapat melewati babak penyisihan hingga babak final dan akhirnya tim ini pun berhasil membawa pulang gelar juara.
“Persaingan dalam debat ini cukup ketat karena setiap tim telah mempersiapkan argumen debat dengan matang,” ujarnya.
Meski terbilang cukup berat, ia mengaku menikmati suasana kompetisi yang ia jalani dan melihat hal ini sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuannya. Ia pun berharap agar prestasi yang mereka raih kali ini dapat menjadi pemicu untuk lebih mengembangkan kemampuan mereka di kemudian hari.
“Melalui kegiatan debat ini kami berlatih kemampuan menyampaikan argumen secara bijak berdasarkan pertimbangan logis di depan publik serta mendapatkan jaringan dan pengalaman baru. Semoga kedepannya dapat lebih baik lagi,” tutur Aditya. (Humas UGM/Gloria)