Ratusan warga Bantul memperingati Hari Air Dunia 2017 dengan menggelar Budaya Mapag Toya di Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul. Perayaan tersebut sekaligus menjadi acara ulang tahun ke-4 dari Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Merti Tirto Amartani. Pada acara tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Drs. Riyantono, M.Si., Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Ir. Pulung Haryadi, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Eni Harmayani M.Sc., Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, M.Eng. dan beberapa tokoh serta pejabat setempat. Acara puncak pada perayaan yang diselenggarakan pada Sabtu (25/3) tersebut ditandai dengan pelepasan benih ikan pada Bendung Panggang yang disaksikan langsung ratusan warga sekitar.
Acara berlangsung cukup meriah karena para tamu undangan menuju lokasi Bendung Panggang dengan menaiki pedati. Pada barisan paling depan dari iring-iringan pedati digelar pertunjukkan jathilan di sepanjang perjalanan. Sontak arak-arakan ini menjadi hiburan dan tontonan tersendiri bagi warga sekitar yang antusias menyaksikan budaya dan kesenian Jawa yang disuguhkan pada budaya mapag Toya tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Riyanto, berharap peringatan Budaya Mapag Toya yang diadakan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan air untuk kelangsungan hidup semua makhluk. Selain itu, Riyanto juga menggarisbawahi bagaimana berbagai kebudayaan yang ditampilkan saat peringatan Hari Air Dunia.
“Semoga acara ini juga dapat menggiatkan seni dan budaya daerah sebagai bentuk keistimewaan dari DIY,” ujar Riyanto dalam sambutannya.
Riyanto juga mengungkapkapkan apresiasinya yang tinggi terhadap Gerakan Irigasi Bersih Merti Tirto Amartani. Menurut Riyanto, GIB terus berusaha untuk menciptakan sungai menjadi lebih bersih. “Semoga dengan adanya gerakan ini dapat mendorong dan memotivasi masyarakat luas agar ada budaya hidup bersih, seperti tidak membuang sampah di sungai,” tutur Riyanto.
Sementara itu, Dekan FTP UGM, Eni Harmayani, juga berharap GIB dapat berjalan secara suistainable. FTP UGM, sebagai salah satu pemrakarsa dan pendamping GIB terus mendukung secara penuh untuk turut menyukseskan gerakan ini.
“Semoga gerakan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, dari Jogja untuk Indonesia,” tegas Eni. (Humas UGM/Catur)