Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada mendapatkan hibah proposal dana riset dari Kemenristek Dikti sebesar tiga juta dollar Amerika atau sebesar Rp39 Milyar untuk kegiatan riset kolaboratif selama empat tahun kedepan. Dana riset tersebut berasal dari program Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti dan United States Agency for International Development (USAID).
Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, mengatakan riset yang akan dikembangkan yakni sistem energi hibrid dan efisiensi energi beserta jejaring pendukungnya guna membangun kepulauan tropis yang berkelanjutan. Riset yang dinamakan Centre for Development of Sustainable Region (CDSR), rencananya juga akan menjalankan berbagai kegiatan proyek penelitian. “Kita akan melaksanakan kegiatan yang sifatnya berbagai pendekatan bidang ilmu,” kata Deendarlianto dalam rilis yang dikirim Senin (27/3).
Deendarlianto menerangkan tim CDSR tersebut beranggotakan para peneliti dari University of Colorado at Boulder, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Menurutnya, dari kegiatan riset ini akan mampu mendukung riset dan tata kelola perguruan tinggi yang terlibat. “Selain itu, kita arahkan pada pengembangan kawasan kepulauan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Beberapa riset pengembangan sistem energi hibrid yang dikembangkan meliputi pemanfaatan sel surya dan energi bio untuk daerah perkotaan dan pedesaan tropis, pembangunan sistem online monitoring energi untuk daerah pantai tropis, baik di perkotaan dan pedesaan. “Tidak hanya itu, kerja sama riset antara perguruan tinggi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas industri lokal dan berbagai komponen jejaring pendukung,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)