Puluhan mahasiswa internasional di Yogyakarta berkumpul menjadi satu dalam Pagelaran Seni Budaya Mahasiswa Internasional Lintas Perguruan Tinggi. Puluhan mahasiswa internasional tersebut hadir dalam kegiatan yang mengusung tema “Satu Dunia dari Jogja”. Setidaknya, ada enam universitas yang turut andil dalam pagelaran budaya tersebut, yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, dan Institut Seni Indonesia. Acara yang digelar pada Sabtu (25/3) di XT Square itu berlangsung ramai dan meriah dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya.
Tiap-tiap perguruan tinggi mengirimkan perwakilan mereka untuk mengisi pagelaran, tak terkecuali UGM. Setidaknya, ada lima penampil dikirim UGM untuk memeriahkan pagelaran tersebut. Kelima penampil tersebut berasal dari Perancis, Jepang, Madagaskar, dan Tiongkok. Mereka memperkenalkan dan menampilkan berbagai kesenian khas dari negaranya masing-masing.
Salah satu penampil dari UGM yang berasal dari Tiongkok Wang Guolei dan Li Huimin menampilkan busana khas Tiongkok dan pertunjukkan Kungfu Taiji. Li Huimin merasa senang dengan diadakannya pagelaran seni budaya ini. Menurut Li Huimin dengan adanya acara ini ia dapat berkumpul dengan teman-teman dari negara asalnya yang sama-sama mengenyam pendidikan di Yogyakarta.
“Dengan acara ini saya tidak hanya dapat bertemu teman-teman satu negara, tetapi juga dapat berkenalan dengan teman-teman baru sesama mahasiswa asing yang sedang melaksanakan studi di Yogyakarta,” ungkap Li Huimin.
Berbeda dengan Wang Guolei dan Li Huimin, perwakilan dari UGM lainnya, Jumpei Takahashi, yang berasal dari Jepang memilih menampilkan pembacaan puisi. Puisi tersebut dibacakan dalam dua bahasa, yakni bahasa Jepang dan Indonesia. Oleh sebab itu, Jumpei tidak sendiri, ia ditemani dua rekan satu jurusannya yaitu dari Sastra Indonesia FIB UGM untuk melakukan pembacaan puisi tersebut. Jumpei merasa senang dengan adanya acara pagelaran ini. Sebelunya, ia tidak tahu bahwa mahasiswa internasional yang berada di Yogyakarta sedemikian banyak.
“Saya merasa senang dapat bertemu teman-teman dari negara asal maupun lainnya. Semoga kedepannya acara ini dapat digelar secara berkala,” ujar Jumpei.
Sementara itu, penggagas sekaligus koordinator acara pagelaran seni budaya, KRMT Indro Kimpling Suseno, berharap dengan adanya acara ini para mahasiswa internasional dapat mendapatkan pengalaman dan kesan yang baik. Indro menambahkan dengan adanya pagelaran ini para mahasiswa dapat mengeluarkan berbagai potensi yang mereka miliki serta dapat mengenalkan seni dan budaya mereka masing-masing lewat pagelaran ini.
“Saya berharap kedepan acara seperti ini dapat diadakan berkala misal satu bulan sekali,” jelas Indro.
Senada dengan Indro, Kasubdit Kerja Sama Internasional UGM, I Made Andi Arsana, berharap acara ini bisa lebih banyak diadakan. Andi juga berharap Yogyakarta mampu menjadi tempat yang ramah bagi mahasiswa internasional. “Lewat acara ini mahasiswa internaional dapat bertemu dan berinteraksi dengan mahasiswa internasional lain serta masyarakat lokal,” ujar Andi. (Humas UGM/Catur; foto: Bani)