Ketua Panitia Kerja Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM periode 2017-2022, Prof. Dr. Ir. Indarto, D.E.A., menegaskan proses seleksi dan pemilihan Rektor UGM yang tengah berlangsung saat ini berjalan dengan transparan, akuntabel, dan telah sesuai aturan. Indarto menampik adanya isu bahwa pelaksanaan seleksi dan pemilihan Rektor UGM diwarnai kecurangan maupun persekongkolan oleh Panja Seleksi dan Pemilihan Rektor.
“Semua berjalan transparan dan sesuai aturan,”tegas Indarto, Minggu (16/4).
Sebelum tahapan penilaian oleh Senat Akademik, Panitia Kerja Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM telah menjaring aspirasi melalui Forum Aspirasi Masyarakat Universitas yang terdiri dari forum aspirasi dosen guru besar, dosen non guru besar, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. Banyak aspirasi diperoleh para bakal calon rektor pada Forum Aspirasi Masyarakat Universitas ini.
“Bukti bahwa proses seleksi dan pemilihan Rektor UGM ini terbuka serta melibatkan masyarakat universitas,”katanya.
Indarto berharap semua pihak bisa ikut menjaga agar proses seleksi dan pemilihan Rektor UGM berjalan baik dan tidak terjebak pada rumor-rumor yang belum jelas. Semua pihak bisa mempercayakan kepada para anggota Senat Akademik maupun Majelis Wali Amanat dalam proses pemilihan kali ini.
“Kita percaya sepenuhnya bahwa anggota Senat Akademik maupun MWA ini cerdas dan berintegritas sehingga tidak perlu lagi diragukan otonominya sebagai pemegang suara dalam menyeleksi kandidat. Kita ciptakan suasana yang teduh, damai, dan berkeadilan,”katanya.
Indarto juga mengaku senang proses seleksi ini mendapat perhatian banyak kalangan, baik internal maupun eksternal, termasuk Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang terus memantau proses seleksi dan pemilihan Rektor UGM.
Hal senada disampaikan anggota Panja Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM, Dr. Arie Sujito. Arie melihat sejauh ini proses telah berlangsung dengan baik dan berbagai tahapan dilalui secara transparan dan sesuai aturan. Ia berharap jangan ada spekulasi dengan rumor atau tuduhan yang tidak berdasar.
“Saya justru balik bertanya, apa yang dimaksud dengan tuduhan persekongkolan? Apa yang dilanggar dari aturan mainnya?,”tanya Arie.
Untuk itu Arie berharap agar semua pihak mengawasi proses Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM ini dengan spirit menjaga nama baik UGM dan demi penegakkan prinsip demokrasi kampus.
“Catat ya, jangan meremehkan Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat dengan mencurigai macam-macam. Mereka ini insan-insan akademik terdidik perwakilan berbagai komponen masyarakat kampus. Mari kita jaga suasana kondusif yang sudah ada dengan baik,”pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga Bakal Calon (Balon) Rektor UGM dinyatakan lolos seleksi di tingkat Senat Akademik (SA) pada Rabu (5/4). Ketiga calon Rektor yang dinyatakan lolos masuk tiga besar tersebut adalah Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., Dr. Erwan Agus Purwanto. Ketiga Calon Rektor ini akan mengikuti proses seleksi di tingkat Majelis Wali Amanat (MWA) pada Senin (17/4). (Humas UGM/Satria)