Unit Selam Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melaksanakan ekspedisi penelitian bawah air di Pulau Bali. Ekspedisi Nusantara Bawah Air ini akan dimulai pada akhir April hingga September 2017 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengungkap dan mendokumentasikan kondisi alam bawah air di kawasan Pulau Dewata.
Ketua tim ekspedisi, Deta Yuli Vera, menuturkan ekspedisi kali ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun unit selam UGM ke-30. Nantinya, tim selam UGM akan melakukan ekspedisi di 30 titik penyelaman di Pulau Bali.
“30 titik penyelaman tersebut terletak di kawasan Taman Nasional Bali Barat, Tulamben, Nusa Lembongan, Nusa Penida, dan Padang Bay,”paparnya, Selasa (18/4) di Kampus UGM.
Deta menyampaikan Ekspedisi Nusantara Bawah Air ini terinspirasi dari semangat Mahapatih Gadjah Mada dalam Sumpah Amukti Palapa-nya. Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi Indonesia dengan keindahaan bawah air yang sangat terkenal di dunia. Namun, kekayaan bawah laut tersebut hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas. Sementara itu, para pemuda yang merupakan aset penerus bangsa hanya bisa melihat melalui media tanpa mengenal secara dekat dan langsung keindahan yang ada di tanah airnya.
Adapun ekspedisi kali ini mengusung tema “Baruna Bali Dwipa” yang berarti penjaga laut Pulau Bali. Menurut Deta tema ini dipilih dengan melihat di balik masifnya aktivitas pariwisata selam di Pulau Bali, masih terdapat para pelaku penjaga budaya dan lingkungan laut yang tetap menjadikan kawasan ini sebagai percontohan pembangunan pariwisata nasional.
Ekspedisi Nusantara Bawah Air ini melibatkan 36 anggota unit selam UGM yang terbagi dalam 6 tim. Menurut rencana ekspedisi akan dimulai pada 21 April 2017 depan.
“Tim pertama akan berangkat pada Kamis 21 April besok dengan berbekal kemampuan fotografi dan videografi serta kemampuan penyelaman. Harapannya, ekspedisi tahap pertama ini bisa berjalan dengan lancar,”pungkasnya.(Humas UGM/Ika)