Bertempat di ruang sidang pimpinan UGM, PT. Pertamina Hulu Energi menjalin kesepakatan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada. Kerja sama dalam bidang Pendidikan, Penelitian, Pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat ditandatangani Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Energi, R. Gunung Sardjono Hadi, dan Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, Selasa (18/4).
PT. Pertamina Hulu Energi (HNE) menyambut gembira kerja sama ini. Kerja sama ini bukanlah yang pertama, namun sudah yang kesekian kali, dan berharap kerja sama ini dapat lebih ditingkatkan.
“Kita datang dengan penuh optimis karena UGM menjadi partner yang cukup lama, dan telah banyak kontribusi yang dihasilkan untuk bangsa,” ujar Gunung Sardjono Hadi saat memberi sambutan.
Gunung Sardjono Hadi mengungkapkan banyak alumni Fakultas Teknik dan Ilmu Sosial UGM yang berhasil menduduki jabatan pimpinan di PT. Pertamina Hulu Energi. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat mengarah pada capacity building, yaitu kegiatan saling mengisi antara perusahaan dan Universitas Gadjah Mada.
“Saya berharap PHE dalam kerja sama ini seperti yang telah dilakukan PT. Pertamina persero karena dimungkinkan pengembangan capacity building, seperti sekolah formal S2 dan S3. Sementara itu, kami juga membuka untuk teman-teman dosen yang ingin bisa melihat secara langsung kegiatan-kegiatan kami di lapangan,” katanya.
Harapan yang sama disampaikan Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Menurutnya, capacity building, studi S2 dan S3 di UGM sudah sangat siap, seperti Program Studi Geologi semenjak tahun 2008 sudah double degree bekerjasama dengan Sandiego State university, bidang Geophysic dan Geology (G and G).
“Kami siap untuk dilanjutkan dan saat ini sudah ada kurikulum baru sehingga sangat terbuka untuk dosen-dosen dari luar. Karena bagaimanapun kami juga membutuhkan pengajar-pengajar dari Pertamina juga untuk memperkuat program double degree,” katanya.
Rektor menambahkan salah satu perguruan tinggi yang memiliki Sekolah Vokasi yang berada di dalam dan tidak terpisah adalah UGM. Sekolah Vokasi ini penting karena UGM telah berkembang sebagai socioenterpreuner university sehingga produk-produk riset UGM tidak hanya diterbitkan didalam jurnal, namun harus menghasilkan produk yang marketable.
“Peran sekolah vokasi penting dalam mentransfer produk riset dari prototipe menjadi mask production, dan sekarang sedang disiapkan lokasi teaching industri sebagai mini industri yang mengolah produk-produk manufaktur, kesehatan dan pertanian,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)