Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM mulai tahun ini akan membuka peminatan atau konsentrasi Teknika Perkapalan di bawah Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat. Peminatan ini dibuka sejalan dengan perjanjian kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang kelautan.
“Pogram Nawacita jelas menyoroti poros laut atau tol laut sebagai urat nadi penghubung negara ini yang selama ini belum terlalu tergarap. Karena itu, perlu sinergi dengan banyak pihak untuk menghasilkan SDM di bidang kemaritiman yang berdaya saing internasional,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekolah Vokasi dan PIP Semarang, Jumat (21/4) di Sekolah Vokasi UGM.
Wikan menjelaskan pembukaan program ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bersama yang ditandatangani UGM dengan Kementerian Perhubungan tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen di bidang transportasi pada bulan Januari silam. Bentuk kerja sama ini, menurutnya, merupakan suatu terobosan yang telah dinantikan oleh pemerintah, khususnya untuk memenuhi kebutuhan SDM unggul yang dapat menopang rencana pembangunan nasional dalam jangka panjang.
“Ini sudah ditunggu-tunggu oleh kementerian, dan pola kerja sama seperti ini nantinya akan diperluas menjadi percontohan bagi pengembangan SDM kemaritiman nasional. UGM sebagai perguruan tinggi yang telah memiliki tradisi yang lama dan sistem yang mapan diharapkan dapat menjadi pelopor dalam hal ini,” jelas Wikan.
Kepala Departemen Teknik Mesin, Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T., menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini nantinya akan mengikuti program pendidikan di kampus UGM, PIP, serta praktik di atas kapal secara bergantian. Selama 4 semester pertama, mahasiswa akan menempuh studi di UGM untuk dibekali dengan ilmu dasar seputar teknik mesin dan perawatan alat berat. Kemudian, pada semester kelima, mahasiswa akan mempelajari hal-hal khusus terkait perkapalan di PIP. Pada semester keenam dan ketujuh, mahasiswa diberi kesempatan untuk terjun secara langsung ke atas kapal sebelum menuntaskan tanggung jawab akademik berupa mata kuliah tambahan, KKN, serta tugas akhir pada semester kedelapan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan PIP Semarang, Capt. Sidrotul Muntaha, M.Si., M.Mar., memaparkan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini akan menerima sertifikasi kompetensi pelaut Ahli Teknika Tingkat III (ATT-III) sebagai bukti kompetensi yang dimiliki, termasuk memperoleh 9 sertifikat yang menjadi persyaratan kelengkapan utama untuk dapat bekerja di atas kapal.
Lebih lanjut ia memaparkan, di masa mendatang peluang bagi lulusan program Teknika Perkapalan ini terbuka lebar dan menjanjikan. Selain dapat memperoleh gaji yang relatif tinggi, lulusan yang bekerja di bidang kapal dapat memperoleh kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan internasional dan mengunjungi berbagai negara di dunia.
“Kebanyakan kapal-kapal luar negeri personilnya tidak lagi suka bekerja di atas laut sehingga mereka kemudian merekrut awak dari negara-negara berkembang. Peluang ini yang kita ambil untuk menjual SDM yang profesional ke dalam pangsa pasar kemaritiman dunia. Lulusan program ini dengan ijazah kompetensi ATT-III bisa bekerja di atas kapal-kapal niaga di seluruh dunia,” paparnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, dijelaskan pula bahwa calon mahasiswa yang akan mengambil peminatan tersebut bisa mengikuti seleksi melalui 2 macam jalur, yaitu Ujian Mandiri (UM) UGM serta ujian tertulis khusus untuk Sekolah Vokasi, dengan memilih program studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat. (Humas UGM/Gloria)