Angelo Abil Wijaya, Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional. Angelo sukses meraih penghargaan sebagai Best Delegate di Monash Model United Nations International Conference yang berlangsung pada 21-23 April 2017 di Monash University, Malaysia.
Monash Model United Nations International Conference merupakan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diselenggarakan oleh Monash University. Acara ini diadakan bekerjasama dengan United Nations Association Malaysia (UNAM), United Nations Children’s Fund (UNICEF), dan United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR).
Angelo menyampaikan dalam model simulasi sidang PBB kali ini diikuti tidak kurang dari 150 peserta dari berbagai negara di dunia, diantaranya India, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, Filipina, Australia, Korea Selatan, Pakistan, dan New Zealand.
“Sangat bangga sebagai satu-satunya degelasi dari Indonesia diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mempresentasikan ide dan solusi dalam model Monash MUN ini dan berhasil meraih best delegate,” paparnya, Selasa (25/4) di FISIPOL UGM.
Angelo menyampaikan dalam konferensi Monash MUN para peserta melakukan simulasi layaknya sidang PBB. Seluruh peserta melakukan diplomasi, negosiasi, hingga menyusun resolusi berbagai permasalahan bangsa-bangsa.
“Para delegasi diharapkan untuk memiliki kemampuan riset, menulis, bernegosiasi, berbicara di depan publik dan berdiplomasi dengan baik,”jelas mahasiswa angkatan 2015 ini.
Dalam simulasi sidang Monash MUN ini setiap peserta mewakili sebuah negara. Sementara Angelo dalam kesempatan tersebut ditunjuk sebagai perwakilan negara Inggris dan masuk dalam Special Political and Decolonization Committee.
Konferensi membahas dua topik utama, yaitu The Reform of Peacekeeping Operations dan Improving Governance in Somalia. Dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sesi komite yang membahas topik The Reform of Peacekeeping Operations. Menurutnya, topik tersebut penting untuk didiskusikan mengingat Indonesia merupakan salah satu kontributor yang besar untuk misi PBB ini.
“Konferensi internasional ini sangat bermanfaat karena bisa berinteraksi langsung dengan delegasi-delegasi dari berbagai negara. Kami bisa bertukar pikiran terkait gagasan dan solusi untuk memecahkan persoalan global terutama yang berkaitan dengan pemerintahan,”pungkasnya. (Humas UGM/Ika)