Badan Penerbit dan Publikasi Universitas Gadjah Mada baru saja meluncurkan sebuah buku antologi puisi fotografi berjudul “Di Balik Lensa Kata”. Buku tersebut merupakan kolaborasi karya antara Dr. Novi Indrastuti, M.Hum., dosen di Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo, M.Si., Guru Besar Departemen Kimia Fakultas MIPA UGM. Peluncuran buku yang diselenggarakan di Tembi Rumah Budaya, Bantul pada Jumat (21/4) lalu dihadiri berbagai kalangan. Hadir dalam acara tersebut salah kritikus sastra, yakni Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE, dan Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA.
Sesuai namanya, buku puisi antologi puisi fotografi tersebut berisikan teks puisi beserta foto pada tiap-tiap puisinya. Novi bertugas sebagai penulis naskah sedangkan Harno yang menghasilkan karya visual berupa foto. Menurut penjelasan Novi, dalam proses pembuatan buku tersebut ia akan memberikan teks puisi kepada Harno yang kemudian akan melengkapinya dengan satu foto untuk puisi tersebut. Novi memberikan kebebasan kepada Harno dalam melakukan interpretasi terhadap puisinya.
“Setelah puisi dibuat saya tidak ingin menginterpretasi imajinasi rekan saya sehingga foto-foto pilihannya adalah hasil penggambaran atas karya yang saya buat,” jelas Novi.
Sementara itu, Harno mengatakan bila pada umumnya karya fotografi lebih dulu dibuat lalu barulah teks puisinya. Namun, dalam proses pembuatan buku ini sebaliknya, teks puisi dibuat dulu selanjutnya diintepretasikan lewat foto. “Intepretasi dari teks puisi menjadi karya foto merupakan tantangan bagi saya dalam pembuatan buku ini,” ujar Harno.
Buku antologi puisi fotografi “Di Balik Lensa Kata” berisi puisi-puisi tentang berbagai cerita kehidupan manusia. Topik-topik terkait ketuhanan, keindahan alam, perjalanan dan berbagai topik lain dimuat di dalamnya. “Buku antologi puisi fotografi ini menggabungkan sesuatu yang riil dengan yang imajiner, sarat akan makna cinta, hasrat, dan juga semangat,” jelas Wening saat mengulas buku tersebut.
Pada acara peluncuran buku antologi puisi fotografi tersebut dilakukan pembacaan puisi oleh berbagai rekan penulis. Pada kesempatan tersebut Rachmat Djoko Pradopo juga turut membacakan dua karya Novi berjudul “Menggenggam Warisan Adiluhung” dan “Daun Kuning Merabuk Bumi”. Acara juga diisi dengan musikalisasi puisi dari beberapa karya dalam buku antologi puisi fotografi tersebut. Novi berharap dengan diluncurkannya buku ini akan menjadi pemantik bagi khalayak luas, khususnya para penulis dan fotografer, untuk menciptakan kolaborasi karya yang elok. “Buku ini hanyalah awal, kedepannya kami akan membuat buku antologi pusisi fotografi serupa dengan beberapa inovasi lagi,” jelas Harno. (Humas UGM/Catur)