Atase Tenaga Kerja dan Pendidikan Kedubes Republik Korea untuk Indonesia, Dr. Kim Young Mee, menegaskan bahwa Republik Korea terus berusaha untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui upaya pemberdayaan masyarakat terutama di wilayah pedesaan Indonesia.
“Korea dan Indonesia mempunyai banyak kesamaan. Memiliki bingkai sejarah dan karakter yang sama dan memiliki masa depan yang menjanjikan,”tuturnya, dalam seminar Exploring Strategies for Social Empowerment Cooperation Between Korea-Indonesia pada akhir Maret 2017 lalu di Fakultas Filsafat UGM.
Kim Young Mee menyampaikan Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia akan terus berusaha mempererat kerja sama agar Korea dan Indonesia dapat menikmati masa depan yang lebih sejahtera. Kerja sama akan terus digiatkan dalam bidang ilmu pengetahuan, penelitian, sosial dan kebudayaan.
“Saya yakin Korea dan Indonesia dapat berkembang bersama-sama, maju dan menikmati kemakmuran di masa depan dengan berpegang teguh pada nilai saling pengertian dan saling percaya,”paparnya.
Sementara itu, Presiden International Association for Korean Studies in Indonesia (INAKOS), Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin, mengatakan perlunya penyusunan strategi yang tepat dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan, kebudayaan, dan teknologi.
“Strategi yang tepat penting untuk dirumuskan agar implementasi program pemberdayaan masyarakat pedesaan dapat berjalan efektif,”katanya.
Strategi yang disusun, kata dia, seyogianya dilandasi semangat gotong royong. Seperti dalam gerakan Saemaul Undong di Korea Selatan dan nilai-nilai Tri Sakti di Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan politik, ekonomi, dan budaya bangsa.
“Harapannya nanti bisa menggerakkan masyarakat desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa,” ucapnya.
Kerja sama Indonesia dan Korea dalam bidang pemberdayaan masyarakat sebagai implementasi awal gerakan Saemaul Undong telah dilaksanakan di beberapa desa di Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Bantul. Hal ini dilaksanakan melalui kerja sama antra Provinsi DIY dengan Provinsi Gyeongsangbuk-do Korea Selatan pada tahun 2008 silam.
Selanjutnya, pada tahun 2015 bersama dengan dengan Pusat Studi Tri Sakti UGM, program pemberdayaan masyarakat diperluas di tiga kabupaten tersebut. Hingga saat ini, program tersebut tidak hanya berhasil meningkatkan etos kerja dan semangat gotong royong warga desa, tetapi juga meningkatkan pendapatan penduduk. (Humas UGM/Ika)