Dekan Fakultas Teknik UGM sekaligus Rektor Terpilih UGM periode 2017-2022, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, mengatakan UGM mendorong kerja sama yang lebih erat dengan industri untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa untuk bisa beradaptasi dengan aktivitas industri. “Hubungan yang baik antara industri dan universitas memberikan dampak yang baik bagi kampus, terutama bagi mahasiswa,” kata Panut saat memberikan sambutan dalam seminar Technology of Social Innovation, kerja sama UGM dan Huawei Indonesia, Sabtu (29/4), di Grha Sabha Pramana.
Menurut Panut, mahasiswa nantinya akan didorong magang kerja di dunia industri sebelum mereka lulus. Dengan magang tersebut mahasiwa mengetahui prospek kerja dan karier yang mereka akan dapatkan apabila bekerja di sebuah perusahaan tertentu. “Mahasiwa makin lebih tahu karier yang bisa mereka dapatkan,” ujarnya.
Selain itu, kata Panut, UGM akan mendorong riset bersama dengan pihak industri dalam menghasilkan keluaran produk yang bermanfaat bagi masyarakat. “Apabila riset bersama ini terus dilakukan maka riset kampus relevan dengan dunia industri dan industri tidak hanya melakukan riset sendiri di laboratoriumnya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Parpurna Sugarda, SH , LL.M. Ia mengatakan terdapat kesenjangan riset yang dilakukan akademisi di kampus dengan peneliti di dunia industri. Dengen demikian, untuk mengurangi kesenjangan tersebut memang perlu didorong kerja sama yang lebih kuat. “Kita akan mengurangi kesenjangan riset itu,” katanya.
Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Huawei Indonesia, Selina Wen, mengatakan Huawei Indonesia menjalin kerja sama dengan 7 universitas di Indonesia, salah satunya UGM untuk mengembangkan bakat kemampuan mahasiswa di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Sejalan dengan teknologi TIK yang maju dapat mendorong pengembangan digital ekonomi dan inovasi sehingga mampu mendukung pembangunan ekonomi,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)