Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan inovasi baju untuk pasien terpasang infus. Baju ini memudahkan pasien yang terpasang infus dalam mengenakan pakaian.
Mereka adalah Indah Jana Permana Devrin (FK), Daryatul Choiriyah(FT), Lasmaida F Br BB (FK), Rakananditya Said (MIPA), dan Yogi Hasna Meisyarah (FK). Kelimanya membuat baju inovatif yang dinamai dengan Bink. Lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) UGM di bawah bimbingan Sri Hartini, S.Kep., Ns., M.Kes., PhD. .
Indah menyampaikan pembuatan baju ini berawal dari pengalaman kebanyakan pasien terpasang infus yang mengalami kesulitan dalam melakukan perawatan diri, salah satunya dalam mengganti baju. Adanya selang infus pada lengan menjadikan pasien kesulitan saat mengganti baju.
“Sampai sekarang belum ada baju pasien yang dirancang khusus untuk pasien terpasang infus. Oleh sebab itu, kami berupaya membuat baju khusus untuk pasien terpasang infus,” paparnya, Selasa (2/5) di UGM.
Baju yang dikembangkan ini didesain dengan bukaan pada lengan. Dengan desain ini mempermudah pasien terpasang infus dalam mengganti, memakai, maupun melepas baju meskipun dalam kondisi terpasang infus.
“Dengan baju yang mudah dipakai dan dilepas, diharapkan membantu memudahkan pasien maupun tenaga kesehatan saat mengganti baju,” jelasnya.
Dengan baju ini juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pasien. Tidak hanya itu, juga untuk mengurangi terjadinya risiko infeksi dan inflamasi akibat pergeseran jarum infus. (Humas UGM/Ika)