Sekolah Vokasi UGM melalui Vokasional Development Center kembali menggelar bursa kerja pada 3-4 Mei 2017 di Grha Sabha Pramana UGM. Sebanyak 225 lowongan dari 56 perusahaan diperebutkan para job seeker dalam career days kali ini.
Yoga Dwi Astono selaku ketua panitia mengatakan karier ekspo Sekolah Vokasi UGM kali ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8 dan yang pertama di tahun 2017. Karena, secara rutin Sekolah Vokasi UGM mengadakan karier ekspo dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Mei dan November.
Yoga Dwi Astono merasa bersyukur sebab penyelenggaraan kali ini melebihi target. Semula panitia menargetkan 40 perusahaan, namun hingga pembukaan terdaftar 56 perusahaan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Tentu saja kami senang, dan kami targetkan sekitar 8.000 sampai dengan 10.000 job seeker akan mengunjungi even ini,” kata Yoga, di Grha Sabha Pramana, Rabu (3/5).
Yoga menandaskan banyak perusahaan dengan banyak skema menawarkan berbagai jenis pekerjaan. Karena itu, bagi para job seeker ini menjadi kesempatan yang baik untuk memulai berkarier.
“Yang pasti menyerahkan curiculum vitae atau mengisi form yang telah disediakan dan di hari berikutnya biasanya dilaksanakan rekrutmen. Semua terbuka untuk umum dan gratis, lowongan dari yang mensyaratkan lulusan SMK hingga S2,” tandasnya.
Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng, pelaksana tugas Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Perencanaan Strategik Sekolah Vokasi UGM, menyambut baik penyelenggaraan Karier Ekspo. Sekolah Vokasi UGM, kata Radhian, terus berkomitmen terhadap pengembangan karier SDM.
Komitmen tersebut dibuktikan dengan proses pembelajaran di pendidikan terapan dengan mengedepankan keterampilan. Sebab, bagaimanapun Sekolah Vokasi UGM dituntut lebih banyak menghasilkan lulusan dengan keahlian-keahlian keterampilan.
“Jika selama ini perbandingan rasio praktik dan teori 60 : 40, kedepan akan kami lebih tingkatkan dengan perbandingan 70 : 30. Semua dengan syarat lulusan harus memiliki pengalaman magang atau intensif di industri, tujuannya agar lulusan Sekolah Vokasi UGM lebih mengerti tentang bagaimana itu sifat kerja, mental kerja, attitude dalam bekerja dan menjadi leadership dalam team kerja,” kata Radhian saat membuka Karier Ekspo.
Manajer kerja sama dan pengembangan strategis Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP.MD., menambahkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) saat ini terkendala oleh banyak hal. Oleh karena itu, lulusan SV UGM berharap bisa mengisi lapangan kerja secara lebih baik. Untuk menjawab itu, maka Sekolah Vokasi UGM kedepan tidak lagi memiliki program DIII dan akan berganti menjadi DIV.
“D IV ini setara dengan S1 hanya lebih di bidang penerapan ilmu. DIV ini sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi di Jerman dan akan lebih mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang mumpuni,” katanya. (Humas UGM/ Agung)