Lembaga ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance (AUN-QA) selesai mengadakan penilaian terhadap tiga program studi di Universitas Gadjah Mada dan telah dilakukan sejak Selasa (2/5) lalu. Tiga program studi tersebut, yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan, Program Studi Pendidikan Dokter serta Program Studi Teknik Pertanian. Wakil Rektor UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., mengatakan penilaian akreditasi yang dilakukan oleh AUN-QA sebagai bentuk komitmen UGM untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, meski belum semua prodi di UGM mendapat penilaian dari AUN QA. “Sekarang baru 20-an prodi yang sudah dinilai, belum semuanya,” kata Iwan usai ditemui pada penutupan visitasi AUN QA di kantor pusat UGM, Kamis (4/5).
Iwan mengatakan UGM bersama dengan perguruan tinggi lainnya di tingkat ASEAN telah sepakat menjadikan AUN QA sebagai lembaga yang melakukan evaluasi perbaikan mutu sistem pendidikan dan pengajaran di lingkungan perguruan tinggi. Lewat penilaian tersebut maka tata kelola prodi menjadi semakin baik di tingkat regional ASEAN. “AUN kita anggap sebagai instrumen untuk saling berbagi pengalaman dalam melakukan perbaikan kualitas dan jaminan mutu prodi,” katanya.
Yang dinilai oleh asesor AUN, menurut Iwan, tidak hanya dari sisi pendidikan dan pengajaran namun juga dari aspek tata kelola, SDM dan dukungan infrastruktur yang sudah ada. Tidak hanya itu, adanya penilaian dari AUN maka prodi yang sudah mendapat akreditasi dari BAN juga harus mampu mempertahankan kualitas dan sistem yang sudah dimiliki. “Peran ini yang kemudian didukung bersama oleh stakeholder untuk mempertahankan akreditasi yang sudah didapat,” katanya.
Wakil Direktur Eksekutif AUN, Dr. Choltis Dhirathiti, mangatakan AUN- QA lebih fokus pada proses penilaian dari perbaikan terus-menerus dari aspek pengelolaan program pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran yang dilakukan masing-masing prodi. Lewat penilain tersebut, para asesor dan pengelola prodi bisa saling belajar dan mencari bidang-bidang yang perlu diperbaiki selanjutnya. Menurutnya, AUN-QA bukan sekadar mencari akreditasi, namun yang utama perbaikan dan pengembangan kualitas program studi. “Kita yang ada di AUN juga melakukan pengembangan sistem, menggandeng pakar-pakar dari Eropa. Agar AUN-QA terus bisa melakukan pengembangan dan bereksperimen,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)