Mahasiswa Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada terpilih menjadi salah satu pemenang dalam lomba menulis dengan tema “Infrastruktur untuk Kita Semua” yang diselenggarakan oleh Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) bersama TEMPO Institute. Kompetisi yang menjadi bagian dari acara puncak program IndII ini menjadi salah satu sarana dalam memahami sudut pandang dan pengalaman positif masyarakat mengenai pembangunan atau pemeliharaan infrastruktur di Indonesia.
Air bersih, sanitasi, dan jalan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup manusia. Manusia membutuhkan air bersih untuk berbagai aktivitas sehingga ketersediaan air bersih pun berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, masyarakat, dan bangsa. Selain itu, kualitas sanitasi dan jalan juga tak kalah penting bagi hajat hidup orang banyak. Melihat pentingnya hal itu, air bersih, sanitasi, dan jalan telah menjadi perhatian Pemerintah Australia dan Indonesia melalui program Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) sejak 2008 hingga pertengahan 2017.
“Sanitasi adalah upaya masyarakat mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. Sedangkan, keberadaan infrastruktur jalan, pengelolaan yang baik, dan fasilitas transportasi umum, penting untuk menopang perekonomian masyarakat,” jelas Abdullah Faqih saat diwawancara, Kamis (4/5).
Sebelum dinobatkan sebagai juara, Faqih harus berkompetisi dengan 700 peserta lain dari seluruh Indonesia. Ia membuat karya tulis tentang pentingnya peran perempuan dalam menjamin ketersediaan air bersih dari perspektif Sosiologi.
“Saya mengangkat tentang partisipasi perempuan lokal di Sulawesi Tengah yang terlibat dalam proses pembangunan sarana air bersih mulai dari tahap persiapan hingga tahap pemeliharaan. Dari beberapa hasil penelitian yang ada, dapat dinilai bahwa partisipasi perempuan di sana sangat tinggi sehingga patut untuk dijadikan contoh bagi perempuan di daerah-daerah lainnya,” paparnya.
Karya tulisnya dinilai penyelenggara memenuhi kriteria sehingga ia akhirnya berhak memperoleh penghargaan “Indonesia Infrastructure Inititive Awards 2017” dari IndII dan Tempo Institute. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Jeff Bost, Wakil Direktur Indonesia Infrastructure Initiative, di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Pusat. Penyerahan penghargaan tersebut digelar bersamaan dengan penutupan program Indonesia Infrastructure Inititive yang dinilai telah berhasil diimplementasikan.
Selain Faqih, pemenang lain dalam kompetisi tersebut adalah Nurbaya, mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia yang menulis tentang infrastruktur jalan masyarakat adat Kanupili. Kedua pemenang ini pun mendapatkan hadiah mengunjungi salah satu kegiatan program infrastruktur di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 27-29 April 2017 mendatang. Pemenang akan mendapat kesempatan untuk berkunjung dan berbincang dengan rekan-rekan program di wilayah Pringgabaya-Sembalun dan menyusuri kawasan Rinjani. (Humas UGM/Gloria)