Universitas Gadjah Mada Residence kembali mengadakan Cultural Festival. Pada Cultural Festival UGM Residence 2017, tema yang diusung adalah “Harmoni Budaya Menuju Kejayaan Nusantara”. Festival tersebut merupakan acara rutin yang diselenggarakan UGM Residence tiap tahunnya. Acara tersebut merupakan bagian dari kegiatan pengembangan mahasiswa (lifeskills) bagi mahasiswa penghuni UGM Residence. Festival tersebut berlangsung selama satu hari yakni pada Minggu (30/4) di Grha Sabha Pramana, UGM.
Cultural Festival 2017 diawali dengan pawai budaya. Para peserta dengan pakaian adat masing-masing melakukan pawai dari Balairung Gedung Pusat UGM menuju Grha Sabha Pramana melewati jalan Kaliurang. Meski sempat diguyur hujan ketika pawai dilaksanakan, hal tersebut tidak menghentikan para peserta untuk tetap melanjutkan pawai budaya. Sontak hal tersebut mengundang perhatian para pengendara yang melintas di jalan Kaliurang.
Salah satu peserta yakni Desti Wahyuningrum yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Cilacap Gadjah Mada sangat mengapresiasi diadakannya Cultural Festival 2017. Meski hujan, Desti dan kawan-kawannya mengaku tetap antusias mengikuti pawai. “Festival ini dapat menjadi wadah untuk mengenalkan beragam budaya daerah di nusantara,” ujar Desti.
Tidak hanya kegiatan pawai budaya, dalam Cultural Festival 2017 juga didirikan stan budaya dan permainan tradisional. Stan tersebut didirkan oleh organisasi mahasiswa daerah di UGM dengan tujuan untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayaan daerah. Beragam permainan tradisional, pakaian khas daerah, serta kuliner khas daerah diperlihatkan lengkap dengan para mahasiswa penjaga stan yang kental dengan bahasa dan logat daerahnya masing-masing.
Cultural Festival 2017 juga menggelar kegiatan penampilan kesenian tradisional. Macam-macam pertunjukkan seni tradisional dari beragam daerah turut ditampilkan pada festvial kali ini. Pertunjukkan tersebut dikemas dengan bentuk medley tari dan musik daerah lewat gamelan mahasiswa asrama hingga parade busana daerah.
Ida Ayu Sarasija Sasri yang merupakan mahasiswa UGM asal Bali mengaku menikmati segala keseruan dari berbagai kegiatan yang diadakan dalam Cultural Festival tahun ini. Menurutnya, festival ini dapat membuat mahasiswa saling mengenal budaya antar daerah di nusantara.
“Semoga dengan festival ini dapat mengenali dan mempererat hubungan dengan orang-orang di luar budaya kita,” ujar Ida Ayu Sarasija.
Hal serupa juga dinyatakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., yang turut menghadiri Cultural Festival 2017. Iwan mengaku kagum dengan semangat para peserta pawai dan tetap semangat melanjutkan pawai budaya meski hujan.
“Harapannya, lewat festival ini setiap generasi muda tetap mencintai, memahami, mengenali dan mengimplementasi budaya-budaya yang ada serta tidak melupakan budaya yang ada di sekitar mereka,” ungkap Iwan. (Humas UGM/Catur)