Perhelatan The 9th Joint Working Group Indonesia-French in Higher Education and Research di Kampus Universitas Gadjah Mada, Kamis (4/5) resmi ditutup Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Penutupan kegiatan Joint Working Group dihadiri Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Jean Charles Berthonnet, dan beberapa pimpinan universitas.
Seusai kegiatan, Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, berharap Joint Working Group antara Indonesia dan Perancis dalam pendidikan tinggi terus dilanjutkan. Apalagi, kegiatan ini banyak melibatkan para generasi muda.
“Kita tahu kegiatan ini melibatkan orang-orang muda, dan kita berharap mereka nantinya bisa menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan untuk perdamaian masyarakat dunia,” katanya.
Dalam kegiatan Joint Working Group tahun depan (2018) di Perancis, Rektor UGM berharap bisa mengundang dunia industri. Dengan melibatkan dunia industri dalam kegiatan ini tentu akan banyak hal-hal yang bisa digarap bersama dalam kerja sama.
“Terima kasih untuk Duta Besar dan semua panitia yang telah memberi perhatian maupun dukungan untuk kegiatan ini. Tentu dengan kegiatan ini akan mampu membangun banyak institusi-institusi pendidikan di kedua negara,” katanya.
Sebelum penutupan, sempat digelar even MT 180 (Mathese En 180 Secondes). MT 180 merupakan kegiatan untuk para doktor dan mahasiswa tingkat doktor memaparkan disertasi dalam bahasa Perancis. Presentasi dibawakan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam.
Kegiatan ini diikuti 9 doktor dan mahasiswa tingkat doktor. Untuk tahun ini, pemenang 1 MT 180 mendapatkan hadiah sekolah musim panas di Perancis dan dukungan finansial untuk mengikuti kompetisi di tingkat internasional. Pemenag kedua mendapat kesempatan mengikuti Joint Working Group yang akan berlangsung di Perancis tahun depan dan pemenang ketiga dapat memilih antara kursus memasak di Perancis atau makan malam berdua di rumah makan Perancis pilihan sendiri. (Humas UGM/ Agung;foto: Firsto)