Kantor Urusan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada akan kembali mengadakan kompetisi bertaraf internasional yakni ASEAN Youth Socialprenuership Program (AYSPP). AYSPP yang digelar tiap dua tahun sekali ini merupakan kompetisi rancangan bisnis sosial tingkat internasional yang di dalamnya juga terdapat workshop dengan para narasumber ahli pada bidang social entrepreneurship. AYSPP 2017 mengusung tema Creative Minds Solve Problems and Inspire Others. Pendaftaran AYSPP akan dibuka mulai 8 Mei 2017 dan ditutup pada 11 Juni 2017.
Kepala Kantor Urusan Internasional FISIPOL UGM, Agustina Kustulasari, M.A., mengatakan bidang social entrepreneurship dianggap penting karena bisa merespons dengan tepat isu-isu sosial yang kompleks dengan pendekatan yang lebih efektif, inovatif, dan berkelanjutan. Panitia beranggapan bahwa social entrepreneurship dapat menangani berbagai permasalahan, seperti kesenjangan, pengangguran, eksklusi sosial dan kemiskinan. AYSPP 2017 akan menjadi wadah yang tepat bagi para pemuda yang memiliki ide bisnis sosial kreatif di bidang jasa, teknologi, industri kreatif, kuliner, dan agrobisnis.
“Kami mengajak jiwa-jiwa kreatif muda untuk peduli dan berani mencetuskan solusi bagi masalah sosial di sekitarnya,” ujarnya, Jumat (5/5).
Para peserta yang mengikuti AYSPP 2017 akan melewati berbagai tahap seleksi. Pertama, peserta harus melalui dua tahap seleksi online. Selanjutnya, dari tahap tersebut akan dipilih 75 peserta yang akan melakukan seleksi tahap berikutnya berupa pembuatan video pendek dan infografis. Terakhir, 20 peserta terpilih akan diundang ke Yogyakarta untuk mengikuti tahap final pada 15-19 September 2017. Pada tahap final, peserta akan menyelesaikan kompetisi, program budaya serta kunjungan ke pegiat social entrepreneurship profesional di Yogyakarta.
Sebelumnya, kompetisi AYSPP 2015 telah sukses menjadi wadah bagi para pemuda di ASEAN untuk mengasah ide bisnisnya. Setidaknya, tercatat 250 tim mendaftarkan diri pada AYSPP 2015. Tim-tim tersebut terdiri dari berbagai negara di Asean, seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., berharap dengan adanya AYSPP dapat mendorong pemuda untuk aktif terlibat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dengan solusi yang cerdas melalui social entrepreneurship. Erwan berharap pemuda Indonesia yang mengikuti AYSPP mampu berkompetisi dan bersaing menghadapi pemuda-pemuda dari negara ASEAN lainnya.
“Semoga AYSPP mampu mendorong pemuda untuk menciptakan bisnis dan usaha yang kreatif serta inovatif sekaligus menyelesaikan beragam permasalahan yang ada,” kata Erwan. (Humas UGM/Catur)