Universitas Gadjah Mada kembali ditunjuk sebagai penyelenggara Kontes Robot Indonesia Regional 3 tahun 2017. Kontes Robot Indonesia regional 3 akan berlangsung selama 3 hari, 11-13 Mei 2017 di Grha Sabha Pramana.
Sebanyak 4 divisi akan diperlombakan pada KRI Regional 3, yaitu Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Tercatat, 73 tim akan mengikuti lomba dalam berbagai divisi.
“Mereka yang lolos dan menjadi pemenang di masing-masing divisi akan mengikuti lomba KRI tingkat nasional yang akan berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, bulan Juli nanti,” kata Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D, Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, di ruang Fortakgama, Selasa (9/5) menjelang penyelenggaraan KRI.
Ahmad Agus Setiawan mengatakan Kontes Robot Indonesia merupakan ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika. Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa.
“Para mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia nyata. Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang robotika,” katanya.
Maun Budiyanto, ST., M.T selaku supporting untuk penyelenggaraan KRI Regional III mengatakan sebanyak 73 tim akan tersebar di empat divisi lomba. Sebanyak 17 tim akan mengikuti KRAI, 26 tim bertanding di divisi KRPAI, 17 tim pada divisi KRSBI dan 13 tim bertanding pada divisi Kontes Robot Seni Tari Indonesia.
“Untuk persiapan, saat ini kita membuat lima lapangan, terutama untuk Kontes Robot ABU Indonesia karena lomba robot ini yang paling prestisius. Mereka yang menang kontes robot ABU maka akan diikutkan dalam lomba robot tingkat internasional di Tokyo, Jepang, bulan Agustus 2017,” ujar Maun Budiyanto.
Meski tidak pernah sepi dari penonton, Maun Budiyanto berharap warga kampus dan masyarakat bisa melihat secara langsung lomba robot karena untuk penonton usia pelajar SD, SMP dan SMA akan diselenggarakan coaching clinic pengenalan robot.
“Di antara divisi lomba maka yang menarik biasanya Kontes Robot Seni Tari Indonesia. Kita bisa melihat ternyata robot tidak hanya digunakan untuk hal-hal supporting kebutuhan manusia, namun bisa menghibur menari, dan untuk robot tari tema penari gending Sriwijaya,” jelas Maun Budiyanto.
Maun menambahkan lomba KRI regional 3 melibatkan 10 juri utama nasional. Sementara lomba di awal hanya akan diisi kegiatan running test masing-masing peserta karena robot-robot yang akan berlomba full sensor dan butuh adaptasi.
“Puncak lomba akan berlangsung pada Sabtu, 13 Mei 2017 mulai pukul 07.00. Untuk tiket bisa dipesan via online atau langsung ke GSP UGM dengan harga 25 ribu,” tambahnya.
Ahmad Kholid Kartiyoso dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) menyatakan kesiapannya untuk mengikuti lomba KRI regional 3. Gadjah Mada Robotic Team dalam kesempatan ini akan mengikuti lomba pada divisi Kontes Robot ABU Indonesia, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia.
“Robot Alfan untuk KRSTI, Robot Fukuro untuk KRSBI beroda, Robot Alfatih untuk KRPAI dan Robot Heroes untuk KRAI. Kita berharap mereka menang dan lolos untuk lomba tingkat nasional nanti,” ucap Kholid.
Mengenai kesiapan, Ahmad Kholid mengungkapkan sejak bulan November 2016, Gadjah Mada Robotic team telah membuka rekrutmen. Sementara di bulan Januari 2017, GMRT telah menerima panduan untuk lomba KRI tahun 2017.
“Kita pun mulai melakukan riset di akhir tahun kemarin, bagaimana mengembangkan robot yang dibuat dapat berfungsi secara maksimal. Melakukan evaluasi-evaluasi agar tim robot lebih baik ke depannya,” papar Kholid. (Humas UGM/ Agung)