Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada sukses memboyong gelar juara dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional UNY Scientific Fair (UNYSEF) 2017. Kompetisi digelar di Universitas Negeri Yogyakarta pada 5-6 Mei 2017 dalam rangkaian kegiatan UNYFEST ke-5.
Lomba karya tulis tingkat nasional ini diikuti lebih dari 230 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang selanjutnya dipilih 15 finalis terbaik untuk melakukan presentasi. Pada gelaran UNYSEF 2017, dua tim asal UGM berhasil merebut gelar juara 1 dan 2.
Kegiatan UNYSEF 2017 kali ini mengusung tema mengenai optimalisasi IPTEK menuju kemandirian bangsa dengan karya tulis yang fokus pada studi kasus wilayah Bantaran Sungai Code. Melalui kegiatan ini setiap tim ditantang untuk melakukan inovasi guna peningkatan kualitas hidup masyarakat bantaran sungai Code.
Tim UGM dengan karya tulis “Milo Gas: Optimalisasi Limbah Padatan Dari Isntalasi Pengolahan Air Limbah Kampung Code Menjadi Biogas”, dengan tim Aditya Whisnu H (Teknik Kimia 2014) dan Haidar Ali (Teknik Kimia 2014) meraih Juara 1 sekaligus meraih Best Presentation. Sementara tim UGM dengan karya tulis “Ecogreen (Environment-Code Green Revolution) Solusi Mewujudkan Bantaran Kali Code Bersama (Bersih, Sehat, Mandiri)”, beranggotakan I Putu Bagus Gita M (Geografi Lingkungan 2014), Putu Arya Wigita (Ilmu Ekonomi 2014) dan Aditya Pradana (Geografi Lingkungan 2014) meraih juara 2 sekaligus sebagai tim dengan nilai full-paper tertinggi.
Dari prestasi yang berhasil diraih, Haidar menjelaskan timnya fokus mengembangkan sistem biogas melalui pengadaan IPAL di Kampung Gondolayu Lor (Bantaran Sungai Code) untuk mengolah limbah sekaligus difungsikan sebagai biogas. Untuk meningkatkan ketertarikan warga maka dalam program ini tim UGM menawarkan penggunaan adsorben zeolite dan arang dalam proses pembuatan biogas.
“Program ini untuk mengatasi permasalahan lingkungan di sungai Code sekaligus menyediakan energi terbarukan bagi masyarakat. Sangat bersyukur UGM bisa menorehkan prestasi,” papar Haidar, di Kampus UGM, Jumat (12/5).
Aditya menambahkan berbagai gagasan ini ke depan bisa dikembangkan menjadi program pengabdian masyarakat untuk lingkungan Sungai Code. Dengan kegiatan masyarakat yang dilakukan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk masyarakat di lingkungan Sungai Code.
Sementara itu, Putu Bagus mengatakan ide tim untuk lomba ini menawarkan inovasi konsep optimalisasi bank sampah di Kelurahan Cokrodiningratan. Bank sampah dilakukan dengan payung program ecogreen yang terdiri atas green saving, green exchange, dan green enterpreneurship.
“Program Ecogreen yang kami tawarkan sudah dilengkapi dengan rancangan program berbasis analisis DPSIR, SWOT, dan hierarki waktu sehingga harapannya dapat diimplementasikan bagi keberlanjutan sistem bank sampah di Bantaran Sungai Code,” ujar Bagus. (Humas UGM/ Agung).