Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional 3 yang berlangsung di UGM telah selesai diselenggarakan pada Sabtu (13/5) kemarin. Pada acara penutupan yang berlangsung malam harinya, dewan juri mengumumkan nama-nama tim yang menjadi pemenang dalam empat kategori yang dipertandingkan, termasuk di antaranya 3 tim juara dari tiap divisi yang lolos ke KRI tingkat nasional yang akan diselenggarakan di UPI Bandung pada Juli mendatang.
“Pelaksanaan KRI Regional 3 yang diamanatkan kepada UGM dapat kita selenggarakan dengan penuh kesuksesan. Terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari saudara-saudara sekalian, dan selamat kepada para pemenang,” ujar Direktur Kemahasiswaa UGM, Dr. Senawi, M.P., selaku panitia penyelenggara KRI Regional Yogyakarta.
Kontes bidang robotika yang diselenggarakan di UGM ini diikuti tim mahasiswa dari 30 perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Kontes ini diikuti oleh 73 tim yang terdiri atas 17 tim Kontes Robot Abu Indonesia, 26 Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, 17 Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda dan 13 Kontes Robot Seni Tari Indonesia.
Dalam perlombaan kali ini, UGM berhasil menempatkan 3 perwakilannya untuk menduduki peringkat 3 besar sekaligus lolos ke KRI tingkat nasional. Dari empat kategori yang dilombakan, Tim UGM berhasil memperoleh predikat juara pertama untuk kaegori Kontes Robot Seni Tari Indonesia. Kontingen UGM yang diwakili oleh Tim Alfan berhasil mengungguli Tim Rosemery dari Universitas Negeri Yogyakarta yang meraih juara kedua, Tim Jan’nah dari Universitas Semarang, serta 10 kontestan lainnya.
Untuk Kontes Robot ABU Robocon Indonesia, gelar juara pertama, kedua, dan ketiga diraih oleh Tim Whillie dari Universitas Dian Nuswantoro, Tim Maestro_Evo dari UNY, serta tim Heroes dari Universitas Gadjah Mada. Selain memperoleh gelar juara ketiga, dalam kategori ini Tim Heroes juga memperoleh predikat desain terbaik.
Dalam kategori yang lain, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia Berkaki yang memiliki jumlah kontestan terbanyak dimenangkan oleh Tim D’Avecenna 1.7 dari Universitas Islam Sultan Agung, disusul oleh Tim Mr_Cool MK6 dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Tim Al-Fatih dari UGM.
Gelar juara dalam kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia – Beroda diberikan kepada Tim Mobo-Evo dari UNY yang berhasil menyisihkan tim peraih juara kedua dan ketiga, URT-Roso dari Unissula serta R2C Warrior dari Universitas Kristen Satya Wacana. Meski belum meraih gelar juara, dewan juri menobatkan tim Fukuro dari UGM sebagai tim dengan strategi terbaik.
“Untuk memberikan dorongan semangat dan penghargaan kepada para pemenang diberikan piala dan piagam sesuai dengan ketentuan panitia,” ujar Ketua Dewan Juri, Ir. Wahidin Wahab, M.Sc., Ph.D.
Dalam kompetisi kali ini, terdapat 10 juri dan 16 wasit dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang bertugas untuk mengawasi jalannya lomba. Pembacaan nama pemenang serta penyerahan piala yang dilakukan oleh tim juri ini sekaligus mengakhiri secara resmi perhelatan besar ini.
“Apa pun hasilnya dapat diterima dengan baik karena pertandinga sudah berjalan sesuai apa yang kita harapkan,” ujar Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Dr. Widyo Winarso, M.Pd.
Kepada para peserta ia berpesan agar mereka tidak berkecil hati jika belum bisa memperoleh piala pada kesempatan kali ini. Kontes Robot Indonesia, menurutnya, bukan sekadar ajang untuk memperebutkan piala dan membawa nama baik perguruan tinggi, namun menjadi momen untuk saling berbagi ilmu dan memperluas jaringan.
“Juara bukan satu-satunya yang ingin kita capai karena proses pembelajaran dalam pertandingan ini adalah hal yang luar biasa berharga. Saya mengucapkan selamat kepada bagi tim yang secara resmi diumumkan menjadi juara, dan sampai bertemu kembali di Bandung,” ujarnya. (Humas UGM/Foto: Firsto)