Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan sebuah prototipe pembangkit listrik tenaga ombak laut dan pembatas wilayah (PalaWa). Prototiope tersebut dikembangkan dua mahasiswa Teknik Fisika, yaitu Aqidatul Izza Poernama dan Ayrton F. Sedjati.
Aqidatul Izza mengatakan PalaWa merupakan pembangkit listrik tenaga ombak laut dan dapat digunakan untuk menyuplai kebutuhan energi di daerah pesisir yang seringkali belum mendapat jangkauan jaringan listrik. Alat ini dilengkapi dengan sensor gerakan dan kamera pengintai. Dengan demikian, dapat digunakan untuk merekam kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan Indonesia.
“PalaWa ini juga berfungsi sebagai pengganti patok-patok batas wilayah laut Indonesia,” jelas mahasiswi yang akrab di panggil Izza, Senin (15/5) di Fakultas Teknik UGM.
Izza menyebutkan tidak sedikit persoalan muncul akibat patok batas laut yang kurang jelas, hilang, bahkan rusak. Untuk itu, mereka merancang PalaWa sebagai pengganti patok-patok batas wilayah laut agar mudah terlihat. Dengan desain ini diharapkan setiap kapal yang melintas diharapkan mengetahui perbatasan wilayah yang dilalui.
Inovasi yang dikembangkan kedua mahasiswa ini tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan kedaulatan wilayah Indonesia dan pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan. Namun, inovasi ini juga berhasil menjadi juara I pada ajang Maritime Youth Competition yang digelar belum lama ini. (Humas UGM/Ika)