Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan penerimaan mahasiswa barui melalui seleksi Ujian Tulis. Seleksi tersebut merupakan penjaringan mahasiswa terakhir yang dilaksanakan UGM untuk menerima mahasiswa baru angkatan 2017. Ujian Tulis UGM dilaksanakan di empat kota berbeda, yakni Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, dan Balikpapan. Meski diselenggarakan di lokasi yang berbeda-beda, Ujian Tulis UGM dilaksanakan secara serempak di empat kota pada Minggu (21/5).
Tahun 2017 ini terjadi kenaikan jumlah peserta mencapai 60% dari tahun sebelumnya. Jumlah peserta Ujian Tulis UGM 2017 sebanyak 47.306 peserta, jumlah itu bahkan melebihi jumlah peserta ujian SBMPTN di wilayah DIY yang hanya berjumlah 40. 894 orang. Jumlah peserta yang mengikuti seleksi di regional Yogyakarta mencapai 39.917 orang, sementara di regional Jakarta berjumlah 4.610 orang, Balikpapan 389 orang, dan Pekanbaru sebanyak 2.390 orang.
Panitia Ujian Tulis UGM tidak menduga melonjaknya jumlah peserta seleksi tahun 2017 ini. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., yang melakukan peninjauan ke beberapa lokasi ujian juga tak menduga atas lonjakan yang terjadi pada tahun ini.
“Dengan semakin banyaknya peserta ujian dapat meningkatkan potensi didapatkannya bibit unggul dari seluruh penjuru negeri,”papar Iwan.
Sementara itu, dari 47.306 peserta ujian tahun ini, terdapat 13 peserta berkebutuhan khusus (difabel). Peserta difabel terdiri dari 5 peserta tuna tungu, 5 peserta tuna daksa, dan peserta tuna netra sebanyak 3 orang. Para peserta difabel mendapatkan perlakuan yang sedikit berbeda agar dapat mengikuti Ujian Tulis UGM dengan baik. Masing-masing peserta tuna netra dan tunga rungu mendapatkan pendamping khusus dan ditempatkan pada ruangan khusus. Bagi para peserta tuna netra soal ujian akan dibacakan oleh masing-masing pendamping. Selanjtunya bagi para peserta tuna rungu akan mendapatkan arahan khusus terkait waktu dimulai dan berakhirnya ujian dari pendamping.
Iwan mengatakan semua orang berkesempatan untuk menjadi mahasiswa UGM dengan seleksi yang sama, tidak terkecuali bagi para peserta difabel. “UGM memberikan pelayanan sebaik mungkin agar para peserta berkebutuhan khusus dapat mengikuti ujian dengan nyaman,” jelas Iwan.
Secara keseluruhan seleksi Ujian Tulis UGM 2017 begitu ketat. Sebanyak 47.306 peserta Ujian Tulis UGM merebutkan 1.985 kursi program sarjana dan 683 kursi pada program diploma. “Pada dasarnya kita mencari putra-putri terbaik bangsa. Dengan meningkatnya jumlah peserta Ujian Tulis UGM tahun ini, diharapkan peserta terbaiklah yang diterima dan berkesempatan menjalani studi di UGM,” ujar Iwan. (Humas UGM/Catur DJ)