Ramadan di Kampus (RDK) kembali diadakan tahun ini. RDK merupakan serangkaian kegiatan keislaman yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan di Masjid Kampus UGM. Diselenggarakan sejak 41 tahun yang lalu tepatnya 1976, RDK menjadi cikal bakal berdirinya unit kegiatan mahasiswa Islam Jamaah Shalahudin. Pada bulan Ramadahan 1438 Hijriyah kali ini, RDK kembali diselenggarakan oleh Jamaah Shalahudin dengan mengusung tema “Optimalisasi Peran Sivitas Akademika dan Masyarakat dalam Menyongsong Persatuan Umat untuk Indonesia Bermartabat.”
Sebagai kegiatan pembuka RDK 1438 H diselenggarakan acara Grand Opening pada Senin (22/5) sore bertempat di Masjid Kampus UGM. RDK 1498 H secara resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi, yang turut hadir dalam Grand Opening tersebut.
Menpora mengungkapkan rasa salut atas terselenggaranya RDK yang telah dirintis sejak 41 tahun silam. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi berkah bagi para peserta RDK, mahasiswa maupun masyarakat di lingkungan UGM untuk berbuat kebaikan. Menpora juga berpendapat, bahwa sudah seharusnya masjid kampus dapat diisi dengan berbagai kajian-kajian, inovasi, dan kegiatan positif karena semua hal itu akan membawa manfaat.
Imam Nahrawi juga mengajak para peserta untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai pusat dakwah dan pusat tarbiah tetapi sebagai pusat pendidikan mental serta spiritual bahkan fisik. Imam Nahrawi juga mengatakan bahwa di era yang kompetitif saat ini, generasi Islam juga harus dapat bersaing secara sehat dan sportif.
“Ini merupakan kesempatan bagi generasi Islam untuk ikut dalam kompetisi, juga mampu memberi makna dan nilai keislaman yang kental,” jelas Imam Nahrawi.
Menpora sangat mengapresiasi atas jargon yang diusung RDK tahun ini yakni “Kita Bersatu Bermartabat Indonesiaku,”. Ia menjelaskan bahwa jargon tersebut merupakan tema yang luar biasa, tema yang ditunggu-tunggu banyak orang. “Tema yang menjadi jargon tersebut harus kita yakini, bahwa Indonesia kedepannya ada di tangan, di pikiran, dan di hati kita sehingga sudah barang tentu kedepannya kita harus memberikan makna terbaik bagi Indonesia,” tegas Imam Nahrawi.
Imam Nahrawi mengatakan generasi Islam harus meyakini Al-quran dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Imam berharap kepada Jamaah Shalahudin khususnya, ketika kelak keluar dari kampus dapat mengajak masyarakat untuk terus mencintai Indonesia.
Sementara itu, Imam Nahrawi menjelaskan bahwa saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang begitu besar. Imam Nahrawi menjelaskan bahwa tantangan itu adalah banyak komunitas atau kelompok yang dianggap radikal bahkan dianggap sebagai gerakan teroris. Imam menjelakan Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan sumber daya alam yang tidak mampu disaingi negara mana pun di dunia. “Kondisi Indonesia yang seperti ini dengan berbagai kemajukan yang kita miliki sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk merawat kebinekaan,” jelas Imam Nahrawi. (Humas UGM/Catur;foto:Firsto)